Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berkomitmen turut serta melestarikan budaya bangsa lewat pagelaran wayang kulit dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Bhayangkara.
"Melestarikan budaya Bangsa Indonesia yaitu wayang kulit agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman," kata Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Jakarta, Kamis.
Dedi menyebut Polri kembali menggelar pertunjukan wayang kulit dalam rangka HUT ke-77 Bhayangkara di Lapangan Bhayangkara pada Jumat (7/7), dengan mengangkat cerita lakon Wahyu Cakraningrat.
Lakon Wahyu Cakraningrat adalah wahyu ratu atau raja. Cakra adalah berputar dan Ningrat adalah dunia, sehingga dapat diartikan perubahan kehidupan.
Menggambarkan banyak masalah di negara disebabkan krisis tatanan atau sistem. Maka, barang siapa yang bisa mendapatkan wahyu tersebut, akan ada pemimpin yang amanah dan menjalankan perubahan.
Selain melestarikan, kata Dedi, pagelaran wayang kulit ini juga bertujuan untuk semakin mendekatkan Polri dengan seluruh masyarakat dengan menyajikan hiburan rakyat secara gratis.
"Memberikan hiburan gratis kepada masyarakat dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77 sekaligus menyediakan makanan dan minuman gratis sebagai bentuk rasa syukur dengan berbagi kepada masyarakat," kata Dedi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polri komitmen lestarikan budaya lewat pagelaran wayang kulit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Melestarikan budaya Bangsa Indonesia yaitu wayang kulit agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman," kata Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Jakarta, Kamis.
Dedi menyebut Polri kembali menggelar pertunjukan wayang kulit dalam rangka HUT ke-77 Bhayangkara di Lapangan Bhayangkara pada Jumat (7/7), dengan mengangkat cerita lakon Wahyu Cakraningrat.
Lakon Wahyu Cakraningrat adalah wahyu ratu atau raja. Cakra adalah berputar dan Ningrat adalah dunia, sehingga dapat diartikan perubahan kehidupan.
Menggambarkan banyak masalah di negara disebabkan krisis tatanan atau sistem. Maka, barang siapa yang bisa mendapatkan wahyu tersebut, akan ada pemimpin yang amanah dan menjalankan perubahan.
Selain melestarikan, kata Dedi, pagelaran wayang kulit ini juga bertujuan untuk semakin mendekatkan Polri dengan seluruh masyarakat dengan menyajikan hiburan rakyat secara gratis.
"Memberikan hiburan gratis kepada masyarakat dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77 sekaligus menyediakan makanan dan minuman gratis sebagai bentuk rasa syukur dengan berbagi kepada masyarakat," kata Dedi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polri komitmen lestarikan budaya lewat pagelaran wayang kulit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023