Legenda tinju Indonesia Yohannes Christian John atau lebih dikenal Chris John menyebut salah satu jalan agar dunia tinju Indonesia semakin semarak dan lahir-lahir atlet-atlet berprestasi adalah dengan rutin menggelar kejuaraan tinju secara reguler.

Menurut mantan juara dunia tinju itu, dengan kejuaraan tinju yang rutin digelar, maka dunia tinju di Tanah Air akan kembali melahirkan bakat-bakat hebat seperti Ellyas Pical, Daud Jordan, hingga Ongen Saknosiwi.

“Seperti yang kita tahu bahwa saat ini event-event pertandingan tinju yang lebih regular itu sudah hampir tidak ada. Dan itu sangat berdampak bagi kemajuan tinju khususnya profesional di Indonesia,” kata Chris John sesuai mengikuti konferensi pers Baku Hantam Championship 3 di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Senin.

Kejuaraan reguler tinju yang banyak didengar masyarakat saat ini adalah Holywings Sport Show (HSS), sebuah kejuaraan tinju amatir dan profesional di Indonesia yang menampilkan hiburan olahraga berupa pertandingan tinju amatir antar selebritas Indonesia dan juga partai tinju profesional. HSS sudah sudah digelar dua kali pada Februari 2022 dan Juni 2022 serta akan diselenggarakan untuk ketiga kalinya pada September.

“Jadi memang menurut saya kendala utamanya adalah kita harus memperbanyak pertandingan tinju supaya tinju bisa bangkit lagi dan menemukan bakat-bakat baru. Kalau tidak seperti itu, saya pikir akan sulit sekali mencetak juara-juara. Akan terjadi lagi mati suri tinju di Indonesia,” ucap Chris John.


Mantan petinju yang berjuluk “The Dragon” itu menilai kehadiran kejuaraan tinju yang disiarkan di TV nasional pada zamannya juga sangat membantu tinju Tanah Air semarak dan banyak prestasi-prestasi yang lahir.

“Yang pasti terasa sekali adalah adanya televisi yang menyiarkan tinju secara reguler. Itu sangat terasa dan saat itu tinju profesional kita benar-benar sangat marak digemari dan banyak prestasi-prestasi yang ditorehkan oleh atlet-atlet tinju profesional kita waktu itu,” kata Chris John.

Sebagai bentuk kepedulian kepada olahraga yang digeluti, ia bekerja sama dengan salah satu pemilik bengkel untuk menggelar ajang tinju yang hingga kini masih digelar dan bisa disaksikan di YouTube Bengkel Tinju.

“Jadi, kemauan atau usaha ini tetap kita lakukan, terakhir kita lakukan kerja sama dengan seorang pemilik bengkel walaupun tidak terlalu atlet,” kata Chris John. “Tapi itu salah satu bentuk kepedulian saya untuk para petinju lainnya,” tambahnya.

Ia pun tidak ragu berharap kepada Erick Thohir yang kini menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) untuk bisa turun tangan, dalam hal ini membantu dunia tinju profesional di Indonesia.


“Saya kira ya mudah-mudahan ada jalan mungkin ya kalau swasta susah, ya mau tidak mau pemerintah ya, mungkin ke Pak Erick Thohir nanti," kata Chris John. "Saya minta tolong ke dia, beliau-beliau menjadi ketua tinju nasional. Kenapa tidak? Karena menurut saya cabang olahraga tinju adalah cabang bela diri yang bisa melahirkan juara dunia. Dunia lho, ya. Dan itu berarti kita punya prospek besar sekali untuk petinju Indonesia menorehkan prestasi," katanya.

Baku Hantam Championship

Legenda tinju Indonesia Yohannes Christian John atau lebih dikenal Chris John menilai para atlet yang bertarung di Baku Hantam Championship yang kini sudah memasuki seri ketiga bisa berprestasi di kancah dunia. Lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah, Chris John adalah salah satu petinju terbaik Indonesia yang mampu mengharumkan Tanah Air di kancah internasional.
 
Mantan petinju berjuluk "The Dragon" itu membuktikan bahwa atlet Indonesia bisa berprestasi di kancah dunia. Selama karier profesionalnya, ia menyabet gelar super championship karena berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu versi World Boxing Association (WBA) sebanyak 10 kali atau 18 kali secara total.
 
“Buat saya sendiri, atlet Indonesia memiliki peluang yang sama dengan atlet dunia. Saya sudah membuktikan, saya dari Indonesia, saya bisa ke Asia dan bahkan ke dunia. Tidak menutup kemungkinan atlet kita bisa meraih prestasi dunia, tentunya mulai dari sini dulu,” kata Chris John ketika mengikuti konferensi pers Baku Hantam Championship 3 di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat.

Baku Hantam Championship seri ketiga menghadirkan konsep berbeda yang lebih lengkap dengan tujuan fight show full of stricking dengan tiga roles yang dipertandingkan yaitu Baku Pukul (freestyle boxing), Baku Hajar (kombinasi muaythai dan kick boxing), dan Baku Tumbuk (MMA no submission).
 
Pada seri ini, selain Chris John, Rudy Agustian, dan Tedy Japarto selaku founder, Baku Hantam Championship juga menggandeng lebih banyak pecinta compact fighting seperti Johannes Paulus, Longines Roger Tamio (Chris John Indonesia), dan Deddy Corbuzier yang didapuk sebagai President Commissioner.

Saya kira ini cabang beladiri yang menurut saya menarik sekali adu pukulnya, ada pukul tendang, ada yang di bawah, ini menarik sekali,” kata Chris John. “Tentunya dimulai dari awal-awal ini, mudah-mudahan kita bisa meraih prestasi yang levelnya tidak hanya nasional, tapi juga dunia,” tambahnya.
 
Pria kelahiran 14 September 1979 itu juga berharap acara yang akan diselenggarakan pada 16 September di Balai Sarbini tersebut berjalan lancar dan para atlet yang bertanding tidak ada yang cedera.
 
“Selamat diadakannya Baku Hantam seri ketiga ini. Mudah-mudahan sukses. Tentunya sukses prestasi, sukses acara, dan harapan kita semua mudah-mudahan para atlet bisa bertanding dengan baik dan tidak ada yang menderita cedera serius,” tutup Chris John.

Adapun, pada seri ketiga yang menyediakan hadiah dengan total Rp200 juta itu diikuti tiga petarung luar negeri, dua dari Afghanistan yaitu Sayed Martin dan Aref Mohebi serta satu petarung dari Irlandia yaitu Aaron Clarke.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Chris John sebut jalan majukan tinju adalah rutin gelar kejuaraan

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023