Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap, makna Idul Adha diimplementasikan oleh seluruh lapisan masyarakat setempat dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk melanjutkan pembangunan kemajuan daerah itu.
"Saya berharap momentum Idul Adha yang penuh keberkahan yakni berkurban untuk masyarakat dan kemaslahatan umat ini, betul-betul bisa diimplementasikan di kehidupan sehari-hari, terutama untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Bandung dalam rangka mewujudkan Kabupaten Bandung yang Bedas (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera)," kata dia di Masjid Al Fathu Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat di Bandung, Kamis.
Pemkab Bandung akan melanjutkan program-program yang berpihak untuk masyarakat, terutama pemberian insentif kepada guru ngaji dan beberapa program lainnya yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat.
Program pemberian insentif kepada guru ngaji, pihaknya sudah menganggarkan untuk 17.000 guru ngaji di Kabupaten Bandung.
"Sudah terealisasi tahun 2022 kemarin, yaitu untuk 15.862 guru ngaji. Artinya semua guru ngaji ini sudah diberikan perhatian. Selain itu sekitar 4.000 marbut, setiap marbut diberikan insentif dan BPJS Ketenagakerjaan," kata Dadang.
Terkait dengan manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan, ucap dia, sudah bisa dirasakan oleh mereka yang mempunyai hak tersebut, bahkan sejak Januari 2022 hingga Mei 2023 sudah hampir belasan miliar rupiah nilainya.
"Saya juga sempat merasa kaget pada periode Januari 2022 sampai Mei 2023, klaim dari masyarakat atau penerima manfaat itu, yang meninggal dunia hampir 248 orang dan di antaranya yang mengalami kecelakaan, sudah menghabiskan hampir Rp10,5 miliar," ujarnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini berharap, program insentif guru ngaji plus BPJS Ketenagakerjaan menjadikan berkah bagi mereka dan ahli waris yang ditinggalkan.
"Para guru ngaji ini mulai dari pelayanan kesehatan dan jaminan kematiannya, kami perhatikan," katanya.
Dadang juga mengajak makna Idul Adha yang utamanya berbagi bisa mendorong semua pihak untuk berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Karena kita ada spirit Bedas berbagi. Maka kita berbagi kepada masyarakat yang sangat membutuhkan, terutama masyarakat yang masih kekurangan kebutuhan daging. Kita berharap kepada para pengusaha yang berada di Kabupaten Bandung dan para kepala OPD untuk berbagi kepada masyarakat, karena kebersamaan ini sangat indah," katanya.
"Saya berharap momentum Idul Adha yang penuh keberkahan yakni berkurban untuk masyarakat dan kemaslahatan umat ini, betul-betul bisa diimplementasikan di kehidupan sehari-hari, terutama untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Bandung dalam rangka mewujudkan Kabupaten Bandung yang Bedas (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera)," kata dia di Masjid Al Fathu Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat di Bandung, Kamis.
Pemkab Bandung akan melanjutkan program-program yang berpihak untuk masyarakat, terutama pemberian insentif kepada guru ngaji dan beberapa program lainnya yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat.
Program pemberian insentif kepada guru ngaji, pihaknya sudah menganggarkan untuk 17.000 guru ngaji di Kabupaten Bandung.
"Sudah terealisasi tahun 2022 kemarin, yaitu untuk 15.862 guru ngaji. Artinya semua guru ngaji ini sudah diberikan perhatian. Selain itu sekitar 4.000 marbut, setiap marbut diberikan insentif dan BPJS Ketenagakerjaan," kata Dadang.
Terkait dengan manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan, ucap dia, sudah bisa dirasakan oleh mereka yang mempunyai hak tersebut, bahkan sejak Januari 2022 hingga Mei 2023 sudah hampir belasan miliar rupiah nilainya.
"Saya juga sempat merasa kaget pada periode Januari 2022 sampai Mei 2023, klaim dari masyarakat atau penerima manfaat itu, yang meninggal dunia hampir 248 orang dan di antaranya yang mengalami kecelakaan, sudah menghabiskan hampir Rp10,5 miliar," ujarnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini berharap, program insentif guru ngaji plus BPJS Ketenagakerjaan menjadikan berkah bagi mereka dan ahli waris yang ditinggalkan.
"Para guru ngaji ini mulai dari pelayanan kesehatan dan jaminan kematiannya, kami perhatikan," katanya.
Dadang juga mengajak makna Idul Adha yang utamanya berbagi bisa mendorong semua pihak untuk berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Karena kita ada spirit Bedas berbagi. Maka kita berbagi kepada masyarakat yang sangat membutuhkan, terutama masyarakat yang masih kekurangan kebutuhan daging. Kita berharap kepada para pengusaha yang berada di Kabupaten Bandung dan para kepala OPD untuk berbagi kepada masyarakat, karena kebersamaan ini sangat indah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023