Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Bandung membatasi mobilitas kendaraan kategori sumbu tiga di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, selama momen libur panjang Hari Raya Idul Adha 2023.
Kepala Satlantas Polresta Bandung Komisaris Polisi Mangku Anom mengatakan pembatasan itu diberlakukan demi memastikan keamanan lalu lintas masyarakat pada masa libur panjang itu.
"Puluhan personel telah disebar untuk mengawasi pergerakan truk sumbu tiga. Teknis pengawasan biasanya di jalur tol, itu ranahnya PJR Polda atau Korlantas, tapi kita juga awasi di jalur-jalur arteri karena mereka juga bakal bermuara ke jalur arteri," kata Anom di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Menurutnya, pemberlakuan pembatasan itu sudah dilakukan sejak Selasa (27/6) sore demi mengantisipasi peningkatan arus lalu lintas menjelang libur panjang.
"Kita antisipasi orang Jakarta, orang luar Bandung dari kemarin sore yang sudah melakukan perjalanan, apalagi ini masa liburan sekolah," katanya.
Dia menjelaskan kendaraan truk sumbu tiga yang dilarang beroperasi, yakni kendaraan dengan berat lebih dari 14 ribu kilogram, truk gandeng, dan truk yang mengangkut hasil galian berupa tanah, pasir, batu, bahan tambang, dan bahan bangunan.
Meski begitu, truk sumbu tiga masih diperbolehkan beroperasi apabila mengangkut kebutuhan masyarakat, seperti bahan bakar minyak, tabung gas, hewan ternak, hingga kebutuhan pokok, tetapi dengan syarat harus dilengkapi surat muatan.
Dalam pengawasan itu, Satlantas Polresta Bandung menerjunkan sekitar 70 personel yang disebar ke berbagai titik jalur arteri yang berpotensi dilalui kendaraan sumbu tiga.
Selain mengawasi kendaraan sumbu tiga, para personel juga melakukan pengawasan lalu lintas kendaraan pengangkut hewan kurban. Pengawasan itu dilakukan demi mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan kurban.
"Perlu diperhatikan kendaraan-kendaraan yang membawa hewan kurban itu harus punya syarat administrasi yang baik," kata Anom.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kepala Satlantas Polresta Bandung Komisaris Polisi Mangku Anom mengatakan pembatasan itu diberlakukan demi memastikan keamanan lalu lintas masyarakat pada masa libur panjang itu.
"Puluhan personel telah disebar untuk mengawasi pergerakan truk sumbu tiga. Teknis pengawasan biasanya di jalur tol, itu ranahnya PJR Polda atau Korlantas, tapi kita juga awasi di jalur-jalur arteri karena mereka juga bakal bermuara ke jalur arteri," kata Anom di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Menurutnya, pemberlakuan pembatasan itu sudah dilakukan sejak Selasa (27/6) sore demi mengantisipasi peningkatan arus lalu lintas menjelang libur panjang.
"Kita antisipasi orang Jakarta, orang luar Bandung dari kemarin sore yang sudah melakukan perjalanan, apalagi ini masa liburan sekolah," katanya.
Dia menjelaskan kendaraan truk sumbu tiga yang dilarang beroperasi, yakni kendaraan dengan berat lebih dari 14 ribu kilogram, truk gandeng, dan truk yang mengangkut hasil galian berupa tanah, pasir, batu, bahan tambang, dan bahan bangunan.
Meski begitu, truk sumbu tiga masih diperbolehkan beroperasi apabila mengangkut kebutuhan masyarakat, seperti bahan bakar minyak, tabung gas, hewan ternak, hingga kebutuhan pokok, tetapi dengan syarat harus dilengkapi surat muatan.
Dalam pengawasan itu, Satlantas Polresta Bandung menerjunkan sekitar 70 personel yang disebar ke berbagai titik jalur arteri yang berpotensi dilalui kendaraan sumbu tiga.
Selain mengawasi kendaraan sumbu tiga, para personel juga melakukan pengawasan lalu lintas kendaraan pengangkut hewan kurban. Pengawasan itu dilakukan demi mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan kurban.
"Perlu diperhatikan kendaraan-kendaraan yang membawa hewan kurban itu harus punya syarat administrasi yang baik," kata Anom.
Editor : Ajat Sudrajat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023