Pembangunan Monumen Plaza Dr (HC) Ir Soekarno atau Bung Karno di Taman Saparua GOR Saparua, Kota Bandung, yang akan memiliki tinggi 22,3 meter tersebut, biaya pembangunannya berasal dari dana gotong royong dari berbagai pihak mulai dari masyarakat, pengusaha, dan pemda, yang angkanya mencapai Rp 15 miliar.

"Pembiayaannya pun datang dari masyarakat, total pembiayaannya Rp 15 miliar hasil gotong royong masyarakat dan pengusaha yang mencintai Bung Karno dan tentu kami fasilitasi," kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil, seusai peletakan batu pertama Pembangunan Monumen Plaza Dr (HC) Ir Soekarno, di GOR Saparua Kota Bandung, Rabu.

Gubernur mengatakan bahwa monumen Bung Karno dibangun di Kota Bandung dengan didasarkan aspirasi dari masyarakat sehingga biaya pembangunannya pun berasal dari dana gotong royong masyarakat.

Ia mengatakan alasan dipilihnya Taman Saparua sebagai lokasi pembangunan monumen karena letaknya yang dinilai strategis dan dikelilingi oleh sejumlah nama pulau di Indonesia yang dijadikan nama jalan seperti Jalan Jawa, Jalan Bali, Jalan Bali, hingga Jalan Kalimantan.

"Kalau ada yang nanya kenapa tempatnya di sini? Karena di sini kawasan Nusantara-nya Jawa Barat," kata dia.

Pihaknya menargetkan pembangunan monumen itu bakal rampung dalam tiga atau empat bulan ke depan.

Selain itu, ia berharap kegiatan peresmian monumen tersebut dapat dihadiri langsung oleh Megawati Soekarnoputri dan monumen ini bisa menjadi semacam pemantik semangat bagi para generasi muda untuk memajukan bangsa menuju Indonesia sebagai salah satu negara adidaya pada tahun 2045.

"Generasi muda diharapkan dapat bermimpi besar seperti Soekarno. Semoga dalam tiga atau empat bulan bakal selesai, hari ini diwakili oleh Pak Hasto, mungkin nanti pada saat peresmian mewakili keluarga langsung Bu Mega bisa berkenan hadir," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto yang hadir mewakili Megawati Soekarnoputri menambahkan letak monumen sudah sangat tepat apabila dibangun di Taman Saparua karena sangat strategis.

Bahkan, katanya, lokasinya tak begitu jauh dari Museum Asia Afrika yang menjadi tempat Soekarno menggalang semangat negara-negara Asia Afrika untuk melawan kolonialisme dan imperialisme.

Ia juga menilai Kota Bandung menjadi kota yang tepat untuk dibangun monumen karena nyaris seluruh akar pemikiran dan ideologi Soekarno muncul saat berada di Bandung.

"Bandung sebagai tempat kontemplasi bagi seluruh pemikiran ideologis Bung Karno dapat bergelora kembali khususnya bagi anak muda membangun kemajuan Indonesia Raya, untuk Indonesia dan dunia," demikian Hasto Kristiyanto.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023