Antarajawabarat.com,15/9 - Pemerintah tahun 2014 menargetkan untuk dapat mencetak tiga ribu wirausaha baru di sektor industri kerakyatan yang terus dipantau keberhasilannya.

"Tahun depan rencananya menghasilkan tiga ribu wirausaha baru, dari jumlah itu nanti kami pantau yang sungguh-sungguh itu berapa," kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Euis Saedah saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, saat ini telah ada sekitar lima ribu wirausaha wanita yang telah dididik oleh Ditjen IKM Kemenperin.

Untuk mencetak ribuan wirausaha baru setiap tahunnya, Kemenperin menggandeng beberapa universitas untuk menjaring mahasiswa atau lulusan yang memiliki minat tinggi untuk menjadi wirausaha.
"Untuk penumbuhan wirausaha baru, melalui inkubator, pendampingan dan pemberian peralatan," katanya.

Inkubator ini diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Kemenperin di antaranya Universitas Sumatera Utara (USU) dan Unhas.

Untuk melakukan penjaringan terhadap calon peserta diadakan rekrutmen dengan tahapan psikotes. Setelah itu, calon peserta diajari tentang kewirausahaan dan produksi.

Setelah diketahui minat bisnis mereka, peserta akan diminta untuk membuat rencana bisnis yang nantinya akan dipresentasikan. "Yang terbaik, akan diberi bantuan peralatan," katanya.

Selain metode inkubator melalui perekrutan di beberapa universitas, pihaknya juga mengadakan rekrutmen putra-putri daerah untuk menjadi tenaga penyuluh lapangan.

Para calon tenaga penyuluh dididik di sekolah perindustrian selama tiga tahun untuk kemudian dikembalikan ke daerah asal untuk menjadi penyuluh.

Dalam menjalankan tugas mereka dikontrak oleh pihak Kemenperin selama dua tahun. "Harapannya mereka bisa menjadi wirausaha baru," katanya.

Program yang sudah berjalan sejak 2007 ini, menurut dia, telah menghasilkan sebanyak 800 orang tenaga penyuluh perindustrian yang tersebar di 200 kabupaten dan kota.

Euis menambahkan dalam membangun ekonomi melalui industri kerakyatan, Kemenperin menggunakan dua upaya pendekatan yakni penumbuhan wirausaha baru dan peningkatan daya saing.

Untuk di Pulau Jawa, menurut dia, pihaknya memfokuskan untuk upaya meningkatkan daya saing, sementara untuk di luar Pulau Jawa, fokusnya adalah peningkatan jumlah wirausaha. ***3***

antara

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013