Sebanyak 50 orang Indonesia yang menjadi jamaah calon haji undangan Raja Salman, dilepas oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi, untuk berangkat ke Tanah Suci, pada Rabu.

"Ada sekitar 50 orang dari Indonesia yang mendapat undangan haji dari Raja Arab Saudi Salman tahun ini," kata Amodi pada acara pelepasan jemaah calon haji di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, para jemaah calon haji tersebut akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada Rabu sore. "Saya mengimbau agar para calon jemaah benar-benar mematuhi instruksi dari otoritas kerajaan Arab Saudi," katanya.

Terkait dengan kriteria penerima undangan haji dari Raja Salman, kata Amodi, hal itu akan dikoordinasikan dengan otoritas terkait di Arab Saudi. "Tentunya seluruh lapisan masyarakat bisa saja menyampaikan atau meminta undangan seperti ini," ucapnya.

Kerajaan Arab Saudi telah memanfaatkan potensi dan semua kemampuan finansial serta sumber daya yang dimilikinya untuk memfasilitasi dan melayani para tamu Allah dari seluruh dunia sejak kedatangan hingga kembali ke tanah air mereka.

Amodi berharap seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan baik. "Saya mendoakan agar Allah menerima ibadah haji para jemaah dan mereka menjadi haji yang mabrur," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Jakarta, Bukhori mengatakan bahwa ada dua orang dari pihak Istiqlal yang menerima undangan haji dari Raja Salman, yakni Imam besar Nazaruddin Umar dan dirinya sendiri.

"Sangat senang sekali dan tak menyangka akan berangkat haji dalam waktu sekitar dua pekan. Keluarga, tetangga dan kawan-kawan juga merasa surprise, karena tiba-tiba berangkat. Kan ada yang menunggu sampai 30 tahun, " katanya.

Menurut Bukhori, rombongannya akan kembali ke Tanah Air pada 7 Juli mendatang. Dia juga berterima kasih kepada Raja Salman dan Kedubes Arab Saudi di Jakarta dan semua pihak atas undangan tersebut dan mendoakan agar Kerajaan Arab Saudi semakin makmur dan aman.

Menag cek kesiapan jelang puncak haji

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan kesiapan fasilitas jamaah menjelang puncak haji dengan meninjau layanan di Arafah yang dilakukan oleh pihak Masyariq atau Muassasah mulai dari tenda, dapur, dan toilet.
 
“Hari ini, saya mengecek persiapan di Arafah yang dilakukan Masyariq. Saya kira sejauh ini bagus. Ada beberapa yang belum selesai dan mereka menjanjikan dua hari selesai,” kata Menag di Arafah, Selasa (20/6).
 
Ikut mendampingi pengecekan, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Irjen Kemenag Faesal AH, Ketua Dewan Direksi Perusahaan Masyariq Dzahabiyah M Amin Indragiri beserta jajarannya, para staf khusus dan staf ahli Menteri Agama, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, serta jajaran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M.
 
Masyariq merupakan perusahaan penyedia layanan di Masya’ir (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) untuk jamaah haji. Masyariq merupakan pengembangan bentuk kelembagaan dari muasasah. Sebelum 2022, penyedia layanan bagi jamaah haji Indonesia di Masya’ir dikenal dengan nama Muasasah Asia Tenggara (Muasasah Janub Syarq Asia).

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dubes Arab Saudi lepas calon haji Indonesia undangan Raja Salman

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023