PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat (PLN UID Jabar) mencatatkan kinerja positif terkait penurunan gangguan listrik di Jawa Barat sampai dengan Mei 2023 dibandingkan kurun waktu yang sama di tahun 2022 berkat transformasi layanan.
"Jumlah gangguan penyulang tahun 2023 turun 20,3 persen dari realisasi tahun 2022," kata General Manager PLN UID Jawa Barat, Susiana Mutia, di Bandung, Selasa.
Susi menuturkan transformasi perusahaan yang melahirkan berbagai produk digital disertai layanan optimal sangat berperan dalam pencapaian tersebut.
“Transformasi digital seperti Super Apps PLN Mobile menjadi solusi atas berbagai informasi terkait ketenagalistrikan, khususnya perbaikan gangguan," kata dia.
Melalui PLN Mobile, pelanggan dapat menyampaikan pengaduan bahkan memantau langsung titik petugas PLN yang menangani gangguan.
"Informasi mengenai adanya pemeliharaan dan gangguan pun dapat diketahui masyarakat melalui aplikasi ini,” kata Susiana.
Pada sisi pelayanan petugas, Susiana mengatakan bahwa PLN UID Jabar memiliki berbagai program baik pekerjaan yang terjadwal maupun tentatif dengan tim khusus untuk menjaga jaringan agar tetap andal dan berkualitas.
Berkat pemeliharaan dan peningkatan keandalan jaringan tersebut, jumlah kasus gangguan kelistrikan dapat ditekan.
PLN Jabar, kata dia, memiliki program Gempur ROW atau pembersih jaringan dari benda-benda yang rentan menyebabkan gangguan misalnya pohon, Gempur Pemasangan Pelindung Jaringan dari Binatang, dan Optimalisasi Pemeliharaan Jaringan dengan pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) yang seluruh kegiatannya bertujuan agar aset-aset PLN dapat beroperasi dengan prima.
"Sehingga pelayanan kepada pelanggan optimal”, ujar Susiana.
Susiana menyampaikan, peningkatan performa juga dihasilkan dari kinerja durasi gangguan per pelanggan dan frekuensi gangguan per pelanggan.
Hingga dengan Mei 2023, PLN UID Jabar berhasil menurunkan durasi gangguan per pelanggan hingga 38 persen dan frekuensi gangguan per pelanggan hingga 34 persen dari realisasi tahun 2022.
Susiana menjelaskan, System Average Interruption Duration Index (SAIDI) atau rata-rata durasi gangguan per pelanggan di Jabar yaitu 155,72 menit.
Angka tersebut turun 97,35 menit per pelanggan dari realisasi 2022 yang durasi padamnya selama 253,07 per pelanggan.
Sementara itu, System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) atau rata-rata frekuensi gangguan juga berhasil ditekan oleh PLN UID Jabar sebanyak 1,05 kali per pelanggan. Dari realisasi kumulatif Mei 2022 frekuensi gangguan sebanyak 3,06 kali per pelanggan menjadi 2,01 kali per pelanggan di tahun 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Jumlah gangguan penyulang tahun 2023 turun 20,3 persen dari realisasi tahun 2022," kata General Manager PLN UID Jawa Barat, Susiana Mutia, di Bandung, Selasa.
Susi menuturkan transformasi perusahaan yang melahirkan berbagai produk digital disertai layanan optimal sangat berperan dalam pencapaian tersebut.
“Transformasi digital seperti Super Apps PLN Mobile menjadi solusi atas berbagai informasi terkait ketenagalistrikan, khususnya perbaikan gangguan," kata dia.
Melalui PLN Mobile, pelanggan dapat menyampaikan pengaduan bahkan memantau langsung titik petugas PLN yang menangani gangguan.
"Informasi mengenai adanya pemeliharaan dan gangguan pun dapat diketahui masyarakat melalui aplikasi ini,” kata Susiana.
Pada sisi pelayanan petugas, Susiana mengatakan bahwa PLN UID Jabar memiliki berbagai program baik pekerjaan yang terjadwal maupun tentatif dengan tim khusus untuk menjaga jaringan agar tetap andal dan berkualitas.
Berkat pemeliharaan dan peningkatan keandalan jaringan tersebut, jumlah kasus gangguan kelistrikan dapat ditekan.
PLN Jabar, kata dia, memiliki program Gempur ROW atau pembersih jaringan dari benda-benda yang rentan menyebabkan gangguan misalnya pohon, Gempur Pemasangan Pelindung Jaringan dari Binatang, dan Optimalisasi Pemeliharaan Jaringan dengan pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) yang seluruh kegiatannya bertujuan agar aset-aset PLN dapat beroperasi dengan prima.
"Sehingga pelayanan kepada pelanggan optimal”, ujar Susiana.
Susiana menyampaikan, peningkatan performa juga dihasilkan dari kinerja durasi gangguan per pelanggan dan frekuensi gangguan per pelanggan.
Hingga dengan Mei 2023, PLN UID Jabar berhasil menurunkan durasi gangguan per pelanggan hingga 38 persen dan frekuensi gangguan per pelanggan hingga 34 persen dari realisasi tahun 2022.
Susiana menjelaskan, System Average Interruption Duration Index (SAIDI) atau rata-rata durasi gangguan per pelanggan di Jabar yaitu 155,72 menit.
Angka tersebut turun 97,35 menit per pelanggan dari realisasi 2022 yang durasi padamnya selama 253,07 per pelanggan.
Sementara itu, System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) atau rata-rata frekuensi gangguan juga berhasil ditekan oleh PLN UID Jabar sebanyak 1,05 kali per pelanggan. Dari realisasi kumulatif Mei 2022 frekuensi gangguan sebanyak 3,06 kali per pelanggan menjadi 2,01 kali per pelanggan di tahun 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023