Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo tiba di Makam Pahlawan Nasional tempat almarhum Syekh Muhammad Zainuddin Abdul Majid, yang bersemayam di Jl. TGH. Zainuddin Abdul Majid, Pancor, Kec. Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu.
Berdasarkan pantauan ANTARA, Ganjar tiba pukul 13.36 WITA. Ia diantar langsung oleh Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi yang menjadi sopir saat mereka menggunakan mobil listrik Hyundai Ioniq 5 berkelir abu-abu dengan plat nomor polisi DR 27 EM.
Ganjar dan TGB langsung memasuki area makam. Ratusan santri dan pengikut TGB sudah menanti di lokasi tersebut.
Ganjar dan TGB langsung memasuki area makam. Ratusan santri dan pengikut TGB sudah menanti di lokasi tersebut.
Saat tiba, Ganjar langsung membuka pintu yang duduk di kursi depan. Di belakangnya, tampak Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat.
Tak berapa lama, TGB keluar dari kursi sopir menggunakan kopiah hitam dan baju putih. Tampak pula serban mengalungi leher Ketua Harian Partai Perindo itu.
Sepanjang jalan, Ganjar dan TGB disalami oleh para santri. Lantunan salawat juga mengiringi langkah mereka menuju areal makam.
Di area makam, sudah terdapat ratusan santri yang menunggu. Mereka lalu menuju area makam melakukan ziarah kubur.
Sejumlah kiai, tuan guru, dan santri tampak sudah menunggu di sebuah masjid yang di depannya terletak makam Syekh Muhammad Zainuddin Abdul Majid.
Sebelumnya, bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo melanjutkan kunjungannya ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (18/6) pagi.
Di Kota Seribu Masjid itu, Ganjar diagendakan mengikuti sejumlah kegiatan, di antaranya konsolidasi di Kantor DPD PDIP NTB, bersilaturahmi ke Kantor DPW PPP NTB, berziarah ke makam TGKH Zainuddin Abdul Madjid, dan berorasi di Lapangan Nasional.
Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat dalam keterangan resminya mengatakan kegiatan Ganjar diawali dengan memberikan arahan dalam agenda konsolidasi PDIP, lalu kemudian menuju Kantor DPW PPP NTB.
"Setelah itu, baru ke taman makam nenek Tuan Guru Bajang atau TGB yang merupakan pahlawan nasional. Setelah dari makam, baru ke Lapangan Nasional yang akan dihadiri 25 ribu hingga 28 ribu orang massa PDIP. Nanti ada relawan segala, mungkin akan lebih. Saya habiskan kekuatan saya untuk 28 ribu itu," ujar Rachmat.
Menurut Rachmat, Lapangan Nasional merupakan tempat yang sama mengantar Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) duduk menjadi kepala negara.
Tidak Pandai Bersyukur
Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Nusa Tenggara Barat Rachmat Hidayat menyebut orang NTB tidak pandai bersyukur jika tidak memilih Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Dulu Pak Jokowi kalah dua kali di NTB. Tetapi kita tetap di support (dukung). Kalau sekarang Pak Ganjar tidak menang kita menjadi orang yang tidak tahu diri dan bersyukur namanya," kata Rachmat Hidayat saat rapat konsolidasi yang dihadiri bakal calon presiden Ganjar Pranowo di Kantor DPD PDIP di Mataram, Minggu.
Rachmat mengatakan dalam dua kali pemilihan presiden (Pilpres) pasa 2014 dan 2019 Jokowi selalu kalah di NTB. Namun, meski kalah orang nomor satu di Indonesia tetap memberikan perhatian dan dukungannya untuk NTB. Bahkan perhatian Presiden Jokowi itu, melebihi provinsi lain di Indonesia.
Ia kemudian menyebut pembangunan sejumlah infrastruktur nasional banyak di bangun di NTB. Oleh sebab itu, jika orang NTB tidak memilih Ganjar Pranowo di Pilres 2024 yang notabene-nya melanjutkan program Jokowi maka orang NTB tidak pandai bersyukur.
Untuk itu Rachmat menegaskan akan berupaya bersama seluruh pengurus kader dan simpatisan menargetkan kemenangan suara untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 hingga 51 persen.
"Kami akan berupaya 51 persen untuk Ganjar Pranowo, nggak usah muluk-muluk," ujarnya.
Untuk mencapai target itu, dirinya berjanji tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas pemecatan jika ada kader-nya yang tidak sungguh-sungguh memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Kalau tidak melakukan, kalau saya tahu wajib saya tandatangani pemecatan. Begitu saya ajukan ke ibu (Megawati, red) langsung di pecat, makanya jangan main-main," katanya.
Sebelumnya, bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo melanjutkan kunjungannya ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (18/6) pagi.
Di Kota Seribu Masjid itu, Ganjar diagendakan mengikuti sejumlah kegiatan, di antaranya konsolidasi di Kantor DPD PDIP NTB, bersilaturahmi ke Kantor DPW PPP NTB, berziarah ke makam TGKH Zainuddin Abdul Madjid, dan berorasi di Lapangan Nasional.
Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat dalam keterangan resminya mengatakan kegiatan Ganjar diawali dengan memberikan arahan dalam agenda konsolidasi PDIP, lalu kemudian menuju Kantor DPW PPP NTB.
"Setelah itu, baru ke taman makam nenek Tuan Guru Bajang atau TGB yang merupakan pahlawan nasional. Setelah dari makam, baru ke Lapangan Nasional yang akan dihadiri 25 ribu hingga 28 ribu orang massa PDIP. Nanti ada relawan segala, mungkin akan lebih. Saya habiskan kekuatan saya untuk 28 ribu itu," ujar Rachmat.
Menurut Rachmat, Lapangan Nasional merupakan tempat yang sama mengantar Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) duduk menjadi kepala negara.
Tidak Pandai Bersyukur
Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Nusa Tenggara Barat Rachmat Hidayat menyebut orang NTB tidak pandai bersyukur jika tidak memilih Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Dulu Pak Jokowi kalah dua kali di NTB. Tetapi kita tetap di support (dukung). Kalau sekarang Pak Ganjar tidak menang kita menjadi orang yang tidak tahu diri dan bersyukur namanya," kata Rachmat Hidayat saat rapat konsolidasi yang dihadiri bakal calon presiden Ganjar Pranowo di Kantor DPD PDIP di Mataram, Minggu.
Rachmat mengatakan dalam dua kali pemilihan presiden (Pilpres) pasa 2014 dan 2019 Jokowi selalu kalah di NTB. Namun, meski kalah orang nomor satu di Indonesia tetap memberikan perhatian dan dukungannya untuk NTB. Bahkan perhatian Presiden Jokowi itu, melebihi provinsi lain di Indonesia.
Ia kemudian menyebut pembangunan sejumlah infrastruktur nasional banyak di bangun di NTB. Oleh sebab itu, jika orang NTB tidak memilih Ganjar Pranowo di Pilres 2024 yang notabene-nya melanjutkan program Jokowi maka orang NTB tidak pandai bersyukur.
Untuk itu Rachmat menegaskan akan berupaya bersama seluruh pengurus kader dan simpatisan menargetkan kemenangan suara untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 hingga 51 persen.
"Kami akan berupaya 51 persen untuk Ganjar Pranowo, nggak usah muluk-muluk," ujarnya.
Untuk mencapai target itu, dirinya berjanji tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas pemecatan jika ada kader-nya yang tidak sungguh-sungguh memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Kalau tidak melakukan, kalau saya tahu wajib saya tandatangani pemecatan. Begitu saya ajukan ke ibu (Megawati, red) langsung di pecat, makanya jangan main-main," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disupiri TGB, Ganjar tiba di Makam Pahlawan Nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023