Seorang warga negara Prancis merobek salinan Al Quran secara provokatif di sebuah masjid di Trakia Barat, Yunani, ungkap perwakilan minoritas lokal dari etnis Turki di wilayah tersebut pada Kamis (15/6).
Berdasarkan laporan warga setempat yang menyaksikan aksi provokatif di desa Ilica Kaplicalar (Ano Thermai) di Provinsi Iskece (Xanthi) tersebut, warga Prancis itu ditahan aparat kepolisian Yunani setempat.
Aksi provokatif itu dikecam keras oleh sejumlah tokoh ternama dari minoritas dan asosiasi komunitas etnis Turki serta Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama Yunani.
Sekretaris jenderal kementerian Yunani Giorgos Kalantzis menyatakan, "Bagi Yunani menghormati tempat ibadah semua komunitas agama adalah nilai yang tidak bisa dinegosiasikan."
Sebagian besar warga minoritas dari etnis Turki di Yunani yang tercatat sekitar 150.000 orang, tinggal di Trakia Barat, berbatasan dengan negara Bulgaria, negara Turki, dan Laut Aegea.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: WN Prancis ditahan akibat merobek salinan Al Quran di Yunani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Berdasarkan laporan warga setempat yang menyaksikan aksi provokatif di desa Ilica Kaplicalar (Ano Thermai) di Provinsi Iskece (Xanthi) tersebut, warga Prancis itu ditahan aparat kepolisian Yunani setempat.
Aksi provokatif itu dikecam keras oleh sejumlah tokoh ternama dari minoritas dan asosiasi komunitas etnis Turki serta Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama Yunani.
Sekretaris jenderal kementerian Yunani Giorgos Kalantzis menyatakan, "Bagi Yunani menghormati tempat ibadah semua komunitas agama adalah nilai yang tidak bisa dinegosiasikan."
Sebagian besar warga minoritas dari etnis Turki di Yunani yang tercatat sekitar 150.000 orang, tinggal di Trakia Barat, berbatasan dengan negara Bulgaria, negara Turki, dan Laut Aegea.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: WN Prancis ditahan akibat merobek salinan Al Quran di Yunani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023