Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menyalurkan bantuan sosial (Bansos) untuk 347 rumah tidak layak huni (RTLH) warga Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal sebagai salah satu wilayah penerima terbanyak program tersebut.

"Sumber anggaran bantuan rumah tidak
layak huni ini adalah dari rakyat dan kita kembalikan untuk rakyat. Sehingga uang yang diterima  harus betul-betul dipakai untuk perbaikan rumah menjadi lebih layak," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdul Rachim dalam keterangannya, Kamis.

Dari data Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, jumlah penerima bansos RTLH di Kelurahan Cibadak berjumlah 347 unit dan yang sudah masuk ke buku tabungannya untuk pembangunan 321 unit. 

Nilai terkecil bantuan sosial tunai (BST) tersebut yakni Rp7 juta hingga sebanyak Rp16,5 juta. Secara total jumlah pencairan untuk  Kecamatan Tanah Sareal  sebanyak 849 BST dengan anggaran senilai Rp8,9 miliar.

Wakil Wali Kota itu mengingatkan para penerima bansos ini juga harus betul-betul memprioritaskan kerusakan rumahnya. Yang memiliki tingkat urgensi tinggi. Pasalnya, Dedie menyadari bahwa program bansos RTLH ini belum bisa mencakup semua lini.
"Uang ini tidak mungkin semuanya bisa memuaskan semua, jadi ini bicaranya bicara prioritas. Supaya hidupnya lebih layak, lebih sehat," ungkap Dedie melanjutkan.

Dedie juga berharap warga Kelurahan Cibadak sebagai salah satu kelurahan penerima program RTLH yang paling besar dapat bersabar menunggu proses antrean.

"Ke depan mungkin suatu saat bisa kita tinjau lagi kalau masih kurang. Kita juga sama-sama berdoa, siapa tahu ada juga bantuan dari sumber lain dan ini menjadi bagian dari ikhtiar kita," katanya.
 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023