Antarajawabarat.com, 25/8 - Rumah Sakit Khusus Ginjal (RSKG) Ny RA Habibie menginjak usia ke-25 tahun bertekad untuk menjadi rumah sakit pendidikan (teaching hospital) dan pusat penelitian di bidang ginjal sesuai dengan harapan mantan Menteri Kesehatan Achmad Sujudi.

"Di sini kita nanti mau meneliti, apa dan kenapa sampai sakit ginjal itu banyak. Itu semua supaya kita bisa melakukan tindakan prevention (pencegahan)," kata Pendiri RSKG Ny RA Habibie, Sri Redjeki Soedarsono di Bandung, Minggu.

Ditemui usai peletakan batu pertama gedung baru RSKG Ny RA Habibie oleh Mantan Presiden BJ Habibie di Jalan Tubagus Ismail Kota Bandung, Sri menuturkan saat ini pihaknya sedang mengusahakan berbagai hal untuk bisa mencapai target Teaching Hospital.

Sebagai satu-satunya rumah sakit khusus ginjal yang ada di Indonesia, kata Sri, ada beberapa kendala untuk menjadikan RSKG Ny RA Habibie sebagai rumah sakit pendidikan dan penelitian di bidang ginjal.

"Salah satunya adalah pertama tentunya adalah sarana dan prasarana dalam hal ini gedung," kata dia.

Menurut dia, saat ini RSKG Ny RA Habibie menempati lahan seluas 3.000 meter persegi di Jalan Tubagus Ismail Nomor 46 Kota Bandung.

Ia menuturkan, rumah sakit ini dilengkapi dengan 60 mesin pencuci dan 25 tempat tidur serta mampu melayani 360 pasien yang harus melakukan cuci darah minimal dua kali seminggu.

Dikatakanya, keberadaan gedung baru tersebut diharapkan RSKG Ny RA Habibiebisa menampung 100 mesin pencuci darah dan bisa melayani 600 pasien pasien cuci darah.

"Selain dilengkapi dengan fasilitas pelayanan medis untuk pasien, rumah sakit ini juga akan memiliki ruangan untuk kebutuhan pendidikan sesuai visi menjadi teaching hospital untuk penanganan beragam penyakit ginjal," ujar Sri.

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013