Sumiah (62), istri dari almarhum Suprapto yang merupakan peserta ibadah haji pertama yang wafat di Madinah akan terus menyelesaikan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci.

"Setelah ditinggalkan suami ya nanti didorong sama adik dan jamaah lain untuk menyelesaikan ibadah," kata Sumiah saat ditemui ANTARA di Mekkah, Arab Saudi.

Wanita asal Sayung, Demak itu mengatakan bahwa suami selama ini mendampinginya karena harus menggunakan alat bantu berdiri atau kursi roda.

Bahkan saat di Madinah Suprapto sering mengajak istrinya ke Masjid Nabawi, namun karena keterbatasan jadi Sumiah menolaknya.

Menginjakkan kaki di Mekkah, Sumiah yang telah ditinggal suami, masih akan membawa koper suaminya hingga pulang ke kampung halaman.

"Kadang-kadang kalau teringat suami perasaannya bagaimana gitu, masih baru jadi ya nangis," kata Sumiah

Dukungan dari keluarga juga menjadi semangat Sumiah untuk menyelesaikan menyelesaikan ibadah haji.

Berbeda cerita dengan Nuraini binti Ibrahim (68), jamaah calon haji asal Langsa, Aceh, yang berhasil mencium Hajar Aswad saat melakukan umrah wajib.
Dia menutup tangan sambil bercerita secara lirih pengalaman dirinya berhasil mencium Hajar Aswad saat ditemui ANTARA di penginapan di Sektor 8, Kawasan Jarwal, Mekkah.

Wanita yang telah memiliki 10 cucu tersebut bahkan tidak menyangka dapat mencium Hajar Aswad usai tawaf.

"Sudah mengelilingi Ka'bah tujuh kali, kemudian mencoba mengelilingi Ka'bah satu kali lagi untuk bisa mencium Hajar Aswad," kata Nuraini.

Nuraini mengungkapkan rasa syukur bisa menginjakan kaki di Madinah dan Mekkah, Arab Saudi pada pelaksanaan haji 2023.

Sebelumnya dia mengungkapkan bahwa awalnya sudah kehilangan harapan untuk melaksanakan ibadah haji.

Namun setelah terpilih dan berangkat dia langsung melakukan sujud syukur di Bandara Madinah karena awalnya mengira tidak mungkin lagi ada panggilan untuk berhaji di usianya yang telah lansia.

Sementara itu Sumarti Satrodiharjo (60) yang mendaftar pada 2012 dari hasil menabung merasa senang dapat berangkat haji pada 2023.

"Senang sekali, terharu bisa sampai Mekkah, sangat-sangat senang," kata Sumarti.
Dia mengatakan pelayanan haji sangat memuaskan, salah satunya petugas yang selalu ramah kepada jamaah.

Sumarti juga puas dengan pelayanan konsumsi dengan jatah tiga kali sehari.

"Makan tiga kali sehari sudah mencukupi untuk badan kita," lanjut Sumarti.

Jamaah asal Semarang tersebut juga telah menyelesaikan ibadah sunah Arbain di Madinah dan berada di Mekkah untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji.


Terus Evaluasi Pelaksanaan Haji

Pemerintah melalui Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan akan terus melakukan evaluasi penyelenggaraan atau pelaksanaan ibadah haji.

“Besok akan saya rapatkan, nanti di Kemenko PMK,” ujar Muhadijr di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, saat ditanya tentang evaluasi pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Sebelumnya Muhadjir Effendy telah meninjau kesiapan fasilitas jamaah haji Indonesia di Mekkah, Arab Saudi, sejak Jumat (2/6).

Muhadjir yang baru tiba di Tanah Air Senin hari ini, mengatakan berdasarkan peninjauannya, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan sementara, misalnya soal proporsi jumlah tenaga kesehatan.


Dia menyampaikan pada tahun ini terdapat sekitar 64.000 jamaah lanjut usia asal Indonesia berusia di atas 65 tahun, sehingga pelayanan kesehatan menjadi sangat penting.

“Proporsi jumlah nakes saya akan segera rapat dengan Menkes dan juga dari Kemenag, Dirjen Haji, beberapa catatan untuk perbaikan,” kata Muhadjir.

Selain itu ada juga usulan dari jamaah, agar konsumsi untuk jamaah lanjut usia dibedakan.

“Kemarin ada masukan dari jamaah sebaiknya dibedakan antara konsumsi untuk yang lansia dengan yang tidak lansia. Lansia kan yang penting bergizi, (porsinya) tidak mesti banyak, (sedangkan) yang muda-muda nasinya harus lebih banyak dari yang lansia. Saya tanya ada yang usia 97 (tahun) itu nasinya cukup nggak, ‘oh cuma separuh sudah cukup’. Tapi untuk yang muda kan perlu dua kali lipat dari dia, itu juga harus dihitung, saya minta diperhitungkan,”katanya.

Muhadjir menyampaikan akan terus melakukan evaluasi pelaksanaan ibadah haji, meskipun secara umum dia menilai pelaksanaan ibadah haji saat ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Pemerintah Arab Saudi sendiri, kata dia, telah meningkatkan sarana dan prasarana bagi jamaah, misalnya dengan menyiapkan tenda besar yang memiliki pendingin, serta penambahan 500 dapur dari 1.000 dapur yang sebelumnya telah disiapkan.

Sementara fasilitas mandi cuci kakus (MCK) juga ditambah dari sebelumnya 1.500 unit menjadi 2.000 unit. Namun Muhadjir menilai jumlah MCK ini masih sangat kurang bagi jamaah.
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Semangat Sumiah, haru Nuraini dan kepuasan pelayanan ibadah haji

Pewarta: Wahyu Putro Arinto

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023