Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi terjadi hujan lebat lebih dari 50 milimeter di beberapa wilayah di Indonesia pada Selasa (16/5).
Berdasarkan laman resmi BMKG yang dikutip di Jakarta, Selasa, potensi hujan lebat harus diwaspadai di wilayah Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Selain hujan lebat, angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam turut berpotensi menerjang beberapa wilayah seperti Banten, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara dan Maluku.
Tak hanya itu, potensi hujan disertai kilat atau petir juga harus diwaspadai oleh Wilayah Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua Barat.
Adanya hujan lebat dan angin kencang yang disertai kilat atau petir membuat beberapa wilayah berpotensi mengalami banjir seperti Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Papua Barat dan Papua.
“Untuk Maluku berstatus siaga potensi banjir,” ujar BMKG.
Sementara khusus DKI Jakarta, pada hari ini secara umum akan cerah berawan sejak pagi pukul 07.00 WIB hingga 01.00 WIB bahkan Rabu (17/5) dini hari yaitu 01.00 WIB sampai 07.00 WIB turut diprediksi berawan.
Gelombang tinggi
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menyampaikan gelombang tinggi hingga empat meter berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 16-17 Mei 2023.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Selasa mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.
Ia memaparkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian barat dan selatan dan perairan utara Biak-Jayapura," katanya.
Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, perairan timur Pulau Simeulue, perairan timur Pulau Pagai, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Pulau Bali - Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte.
Selanjutnya, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Seram bagian barat, perairan selatan Ambon-Pulau Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kai-Kep. Aru, Laut Arafuru, perairan Manokwari-Jayapura, Teluk Cendrawasih, Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Biak.
Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Pulau.Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan barat Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa, Samudra Hindia Selatan Jawa, Samudra Pasifik Utara Jayapura.
"Untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya.
Ia menambahkan potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut juga dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Eko Prasetyo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG ingatkan potensi hujan lebat untuk beberapa wilayah di Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Berdasarkan laman resmi BMKG yang dikutip di Jakarta, Selasa, potensi hujan lebat harus diwaspadai di wilayah Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Selain hujan lebat, angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam turut berpotensi menerjang beberapa wilayah seperti Banten, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara dan Maluku.
Tak hanya itu, potensi hujan disertai kilat atau petir juga harus diwaspadai oleh Wilayah Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua Barat.
Adanya hujan lebat dan angin kencang yang disertai kilat atau petir membuat beberapa wilayah berpotensi mengalami banjir seperti Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Papua Barat dan Papua.
“Untuk Maluku berstatus siaga potensi banjir,” ujar BMKG.
Sementara khusus DKI Jakarta, pada hari ini secara umum akan cerah berawan sejak pagi pukul 07.00 WIB hingga 01.00 WIB bahkan Rabu (17/5) dini hari yaitu 01.00 WIB sampai 07.00 WIB turut diprediksi berawan.
Gelombang tinggi
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menyampaikan gelombang tinggi hingga empat meter berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 16-17 Mei 2023.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Selasa mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.
Ia memaparkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian barat dan selatan dan perairan utara Biak-Jayapura," katanya.
Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, perairan timur Pulau Simeulue, perairan timur Pulau Pagai, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Pulau Bali - Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte.
Selanjutnya, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Seram bagian barat, perairan selatan Ambon-Pulau Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kai-Kep. Aru, Laut Arafuru, perairan Manokwari-Jayapura, Teluk Cendrawasih, Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Biak.
Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Pulau.Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan barat Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa, Samudra Hindia Selatan Jawa, Samudra Pasifik Utara Jayapura.
"Untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya.
Ia menambahkan potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut juga dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Eko Prasetyo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG ingatkan potensi hujan lebat untuk beberapa wilayah di Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023