Antarajawabarat.com,26/7 - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten atau Bank BJB mencatat penyaluran kredit mikro pada semester pertama 2013 senilai Rp5,51 triliun.
"Kehadiran Waroeng BJB menumbuhkan kredit mikro Bank BJB, pada semester pertama telah mencapai Rp5,51 trilun atau tumbuh 51,9 persen dibanding periode sama tahun 2012," kata Direktur Bank BJB Bien Subiantoro di Bandung, Jumat.
Saat ini, kata Bien, kredit mikro Bank BJB memberi kontribusi 13 persen terhadap total kredit yang disalurkan. Jumlah debitur kredit mikro hingga semester pertama 2013 ini mencapai 90 ribu debitur atau meningkat sekitar 31.14 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Perseroan terus melakukan ekspansi sektor kredit mikro, sekaligus menjawab kebutuhan kredit bagi UMKM, tentunya tetap dengan memegang prinsip kehati-hatian," katanya.
Salah satu upaya meningkatkan keamanan ekspani, pihaknya meningkatkan fungsi monitoring untuk mengantisipasi dampak kecenderungan perekonomian yang melambat para semester kedua 2013.
"Penambahan DM dilakukan untuk pengelola mikro khususnya ektor collecting yang diharapkan dapat tetap mengendalikan kondii NPl," kata Bien.
Namun di sisi lain, potensi UMKM di Jawa Barat yang selama ini masih membutuhkan pembiayaan menunjukkan peningkatan kinerja yang berarti. Meski demikian dampak kenaikan harga BBM dan lainya ada pengaruh terhadap sektor riil di kawasan itu.
"Pendampingan terus kami lakukan, terutama kepada mitra binaan, selain itu juga memberikan pendampingan bagi UMKM lainnya yang tergabung menjadi nasabah," katanya.
Sementara itu Pemimpin Bank Indonesia Bandung, Dian Ediana Rae menyebutkan, Jawa Barat masih merupakan daerah potensi untuk sektor UMKM dimana kenaikan sektor itu masih tumbuh di Jawa Barat.
"Dari 8,6 juta pelaku usaha di Jabar, sekitar 80 persen masih membutuhkan pembiayaan untuk pengembangan usaha. Perbankan diharapkan bisa menjadi solusi bagi mereka tentunya dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian," kata Dian Ediana Rae di sela-sela Bazar Bulan Berkah Bank BJB itu.***3***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Kehadiran Waroeng BJB menumbuhkan kredit mikro Bank BJB, pada semester pertama telah mencapai Rp5,51 trilun atau tumbuh 51,9 persen dibanding periode sama tahun 2012," kata Direktur Bank BJB Bien Subiantoro di Bandung, Jumat.
Saat ini, kata Bien, kredit mikro Bank BJB memberi kontribusi 13 persen terhadap total kredit yang disalurkan. Jumlah debitur kredit mikro hingga semester pertama 2013 ini mencapai 90 ribu debitur atau meningkat sekitar 31.14 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Perseroan terus melakukan ekspansi sektor kredit mikro, sekaligus menjawab kebutuhan kredit bagi UMKM, tentunya tetap dengan memegang prinsip kehati-hatian," katanya.
Salah satu upaya meningkatkan keamanan ekspani, pihaknya meningkatkan fungsi monitoring untuk mengantisipasi dampak kecenderungan perekonomian yang melambat para semester kedua 2013.
"Penambahan DM dilakukan untuk pengelola mikro khususnya ektor collecting yang diharapkan dapat tetap mengendalikan kondii NPl," kata Bien.
Namun di sisi lain, potensi UMKM di Jawa Barat yang selama ini masih membutuhkan pembiayaan menunjukkan peningkatan kinerja yang berarti. Meski demikian dampak kenaikan harga BBM dan lainya ada pengaruh terhadap sektor riil di kawasan itu.
"Pendampingan terus kami lakukan, terutama kepada mitra binaan, selain itu juga memberikan pendampingan bagi UMKM lainnya yang tergabung menjadi nasabah," katanya.
Sementara itu Pemimpin Bank Indonesia Bandung, Dian Ediana Rae menyebutkan, Jawa Barat masih merupakan daerah potensi untuk sektor UMKM dimana kenaikan sektor itu masih tumbuh di Jawa Barat.
"Dari 8,6 juta pelaku usaha di Jabar, sekitar 80 persen masih membutuhkan pembiayaan untuk pengembangan usaha. Perbankan diharapkan bisa menjadi solusi bagi mereka tentunya dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian," kata Dian Ediana Rae di sela-sela Bazar Bulan Berkah Bank BJB itu.***3***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013