Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandung mengantisipasi kepadatan hari terakhir arus balik Lebaran 2023 dengan menerapkan rekayasa "contraflow"  dua jalur arteri di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
 
Kapolresta Bandung Kombes Pol. Kusworo Wibowo mengatakan jalan raya itu hanya memiliki dua lajur di masing-masing kedua arah sehingga jalan raya tersebut kerap mengalami antrean kendaraan.
 
"Mengingat derasnya arus lalu lintas dari timur ke barat, maka upaya yang kami lakukan adalah yang dari timur ke barat menjadi tiga lajur, sedangkan dari barat ke timur menjadi satu lajur," kata Kusworo di Bandung,  Minggu.

Selain di Jalan Raya Nagreg, menurutnya, polisi menerapkan "contraflow" di Jalan Raya Cinunuk karena jalur arteri itu menjadi titik yang rawan mengalami antrean arus balik.
 
Adapun penerapan "contraflow" dilakukan dengan memperlebar pembatas jalan khusus bagi jalur yang mengarah ke barat sehingga untuk arah yang berlawanan ke arah timur hanya bisa diakses dengan satu lajur. Adapun kondisi kedua jalan raya itu kerap mengalami antrean karena berada setelah melintasi jalur satu arah.

Lokasi Jalan Raya Nagreg berlokasi setelah keluar dari Jalur Lingkar Nagreg yang merupakan satu arah. Kemudian Jalan Raya Cinunuk sama karena berada setelah Jalan Percobaan yang merupakan satu arah.
 
Dengan demikian,  kendaraan yang melaju tanpa hambatan dari jalan satu arah kemudian bertemu dengan jalan raya yang bersifat dua arah dan berpotensi menimbulkan antrean. Selain itu, kondisi jalan raya itu menyempit.

Kusworo menjelaskan penerapan rekayasa "contraflow" itu bersifat situasional karena melihat kondisi arus dari arah timur.
 
Di samping itu, pada 30 April 2023 diprediksi menjadi puncak arus balik gelombang kedua karena masyarakat kembali mulai masuk kerja atau masuk sekolah pada 2 Mei 2023.
 
"Termasuk 'one way' situasional, melihat pada kondisi arus," kata dia.

 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023