Konferensi Tahunan Studi Islam atau Annual Conference on Islamic Studies (AICIS) yang diikuti oleh para ulama pesantren dan akademisi asing mengkaji ulang relevansi fikih dan kemanusiaan digital.

“AICIS 2023 bertujuan mengembangkan perspektif dan merumuskan konsep baru fikih terkait kemanusiaan universal, kemanusiaan digital, dan perdamaian global, serta memromosikan best practices keberagamaan di Indonesia pada kemanusiaan universal dan perdamaian global,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Ali Ramdhani dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Forum AICIS menampilkan 180 paper pilihan yang terbagi menjadi 48 kelas paralel. Ajang itu akan berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, pada 2-5 Mei 2023.

Ia menjelaskan bahwa pendidikan fikih memiliki peran yang strategis dalam rangka menanamkan fikih ke dalam masyarakat Muslim.

Menurutnya, kehadiran ulama pesantren sangat penting karena pesantren terbukti menjadi lembaga pendidikan yang mampu menyiapkan ahli-ahli fikih yang mumpuni.

"Pendidikan fikih di pesantren layak dijadikan model dalam pendidikan fikih di Indonesia, bahkan dunia," kata Ali Ramdhani.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Ahmad Zainul Hamdi menambahkan bahwa kemanusiaan digital menjadi salah satu tema penting yang relevan dikaji.

"Dunia saat ini dihadapkan pada anomali seiring kemajuan informasi dan teknologi. Selain kemudahan, era digital juga membawa banyak masalah," katanya.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AICIS kaji relevansi fikih dan kemanusiaan digital

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023