Bandung, (4/7) - Angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia semakin meningkat, kata Kepala Pusat Penelitian Nutrisi, Susana dalam workshop mengenai "Cermati Konsumsi Gula, Garam, Lemak dan Baca Label Makanan Kemasan".

"Bahaya penyakit tidak menular di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun," kata Susana di Bandung, Kamis.

Dalam workshop yang diselenggarakan oleh Nutrifood bekerjasama Badan POM dan Kementrian Kesehatan tersebut Susana menjelaskan bahwa penyakit tersebut kini sudah rentan terkena di usia muda.

"Dulu penyakit yang disebabkan dari gula, garam, dan lemak seperti stroke, kanker, diabetes biasanya terkena di usia tua. Tapi sekarang usia muda saja sudah terkena," katanya.

Dia menjelaskan pentingnya edukasi dalam pengaturan pola makanan sangat diperlukan untuk mengurangi angka kejadian penyakit tidak menular yang disebabkan oleh pola makan tersebut.

"Pola makanan menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh masyarakat, dan dengan program edukasi ini kita ingin membantu setiap individu dalam mencapai keseimbangan hidup," kata Susana.

Dalam workshop kedua yang sebelumnya dilaksanakan di Jakarta tersebut, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan RI, Ekowati Rahajeng, menjelaskan mengenai faktor utama risiko penyakit tidak menular.

"Risiko penyakit tidak menular yang diakibatkan oleh pola hidup tidak sehat ini juga diakibatkan oleh makanan cepat saji, merokok, diet, alkohol, serta aktifitas fisik," kata Ekowati.

Ekowati memaparkan bahwa pengaruh konsumsi gula terhadap penyakit yang tidak menular tersebut, 90% diakibatkan oleh pola konsumsi dan hanya 10 persen yang diakibatkan oleh faktor genetik.

Adapun batasan konsumsi gula yang dibutuhkan oleh tubuh itu 500 gram atau sama dengan empat sendok makan setiap harinya.

Menurutnya jika tidak terkontrol akan mengakibatkan obesitas dan mengganggu organ tubuh lainnya seperti jantung dan ginjal.

"Jika mengkonsumsi gula secara berlebih, akan mengakibatkan kepada diabetes, dan mengganggu jantung dan ginjal," kata Ekowati.

Sedangkan untuk konsmusi garam Kementrian Kesehatan RI telah membatasi lima gram atau setara dengan satu sendok teh.

"Rata-rata masyarakat mengkonsumsi garam 6-12 gram perhari dan kalau tidak dibatasi akan mengakibatkan serangan jantung dan stroke," kata Ekowati.

Sama halnya dengan gula dan garam, Kemenkes telah mengajurkan untuk mengkonsumsi lemak 67 gram atau setara dengan lima sendok makan minyak. Menurutnya, mengatur pola makanan dengan cerdik sangat diperlukan untuk menuju masa muda yang sehat.

"Kita harus mulai membiasakan diri dengan sikap cerdik. Yaitu, cek kondisi kesehatan, enyahkan asap rokok, rajin aktifitas, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup, serta kendalikan stress," katanya menambahkan.



Sri Mulyani

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013