Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah wisatawan pada musim libur Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023.
Strategi tersebut diantaranya berkoordinasi dengan seluruh kepala dinas pariwisata tingkat kabupaten/kota yang ada di wilayah Jawa Barat.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya siapkan layanan mudik dan wisata aman saat libur lebaran
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya siapkan layanan mudik dan wisata aman saat libur lebaran
"Karena tahun 2023 ini jadi tahun yang penting dimana berakhirnya masa pandemi dan beralih ke masa endemi, sehingga kemungkinan masyarakat akan lebih bebas untuk mudik dan berwisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat (Jabar) Benny Bachtiar, ketika dihubungi, di Bandung, Kamis.
Kunjungan wisatawan di Jawa Barat, kata Benny, diprediksi melonjak setelah Lebaran 2023 karena tidak ada lagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, kenaikan objek wisata diperkirakan naik 25-30 persen dari kunjungan Lebaran tahun 2022 yang ditargetkan 40 juta kunjungan wisatawan.
Benny menuturkan berdasarkan libur Lebaran tahun 2022, puncak kunjungan wisatawan kali ini diperkirakan terjadi pada dua hari setelah Lebaran. Adapun sejumlah destinasi favorit yang biasa ramai dikunjungi saat libur Lebaran yakni Pantai Pangandaran, Kebun Raya Bogor, Sariater Hot Spring Subang, Kawah Putih, Jungle Land, dan Taman Sabda Alam
"Jadi koordinasi tidak hanya dilakukan dengan kabupaten/kota, namun dengan pengelola destinasi wisata dan juga stakeholder terkait untuk melakukan persiapan-persiapan menghadapi libur Idul Fitri,” kata dia.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman Arcturus, varian baru COVID-19.
Baca juga: Tempat wisata di Lembang persiapan sambut libur Lebaran
Baca juga: Tempat wisata di Lembang persiapan sambut libur Lebaran
Walaupun belum ada imbauan resmi dari pemerintah pusat, lanjutnya, masyarakat tetap disarankan agar selalu menaati prokes seperti menggunakan masker, membawa hand sanitizer, serta menjaga jarak.
"Meskipun hingga saat ini belum ada imbauan resmi, tidak ada salahnya masyarakat tetap berhati-hati karena gejala varian Arcturus muncul akhir-akhir ini,” ujar Benny.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023