Antarajawabarat.com, 30/6 - Puluhan penggiat lingkungan hidup pecinta Citarum dan warga Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung melakukan uji coba "kukuyaan" atau mengarungi hulu sungai terserbut dengan menggunakan ban, Minggu.

Kegiatan kukuyaan itu diikuti oleh Tim Forum Komunikasi Peduli Citarum, Citarum Recovery Program serta sejumlah komunitas kukuyaan dari jaringan peduli Sungai Cikapundung Kota Bandung.

Lokasi star kukuyaan dilakukan di Kampung Pejaten Desa Tarumajaya dan berakhir di aliran Sungai Citarum di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari.

Jalur yang dilintasi adalah aliran Sungai Citarum pada ruas 0-10 kilometer dari mata air Situ Cisanti. Sebelumnya tim peduli Citarum itu juga melakukan aksi penanaman pohon di kawasan Cibeureum dan di Situ Cisanti.

Hadir pada kesempatan itu Direktur Bina PSDA Ditjen SDA Kementerian PU, Arie Setiadi Moerwanto, Ketua Citarum Recovery Program (CRP), Camat Kertasari Cep Azis serta masyarakat Kertasari.

Kegiatan kukuyaan di kilometer nol hingga 10 itu merupakan bagian dari pemetaan jalur Citarum di kedua desa tersebut.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari pilot 'The Citarum 10K Project' yang dilakukan oleh Tim Komunikasi Citrum Roadmap Coordination Managemen Unit (RCMU) dan Integrated Citarum Water Resources Managemen & Investment Program (ICWRMIP) bersama CRP.

"Kami sudah melakukan pemetaan bersama masyarakat di kedua desa untuk mengidentifikasi permasalahan dan potensi di dua desa di Hulu Citarum ini sehingga diperoleh gambaran lebih rinci. Diskusi dan pemetaan terkait aliran Citarum akan terus dilakukan," kata Ketua CRP RA Budhi Santoso.

Menurut Budhi, harapannya setelah ada data dan informasi hasil pemetaan, nantinya bisa menjadi acuan pemangku kepentingan di wilayah Sungai Citarum yang ingin bekerja di wilayah itu sudah dapat langsung bekerja berdasarkan rekomendasi dari prioritas penanganan permasalahan yang ada.

"Upaya ini diharapkan bisa menjadi penghubung antara perencanaan makro dan perencanaan mikro di wilayah Sungai Citarum yang fokus pada prioritas lokasi, permasalahan dan potensinya dalam kerangka penataan kawasan Citarum," kata Budhi.

Berdasarkan data pemetaan oleh tim itu, adalah 25 mata air di kawasan hulu Citarum itu baik besar maupun kecil yang selama ini menjadi penopang bagi debit air di hulu sungai itu.

Pada kesemapatan itu juga dibahas terkait permasalahan pencemaran air sungai di hulu Citarum oleh aktivitas peternakan sapi.

Sementara itu Direktur Bina PSDA Ditjen SDA Kementerian PU, Arie Setiadi Moerwanto menyambut baik kegiatan sinergitas antara penggiat lingkungan dan masyarakat di Hulu Sungai Citarum.

"Pemecahan masalah Citarum tidak semata tanggung jawab pemerintah, tapi juga harus melibatkan masyarakat. Sungai Citarum sangat vital menjadi sumber air bagi masyarakat di sepanjang aliran sungai itu, sehingga jelas harus diupayakan kelestarian sumber daya airnya," kata Arie Setiadi Moerwanto menambahkan.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013