Presiden Joko Widodo mengatakan peningkatan penyebaran COVID-19 yang terjadi beberapa waktu belakangan tidak perlu disikapi berlebihan.

Namun, Presiden kembali mengingatkan masyarakat pentingnya vaksinasi COVID-19 dosis pertama hingga booster atau penguat dosis kedua, sebagai bentuk kewaspadaan.

"Saat ini penyebaran COVID-19 mulai agak meningkat, tetapi kita tidak perlu menyikapi nya secara berlebihan. Untuk itu saya mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi, baik vaksinasi pertama dan kedua, maupun booster yang pertama dan kedua," ujar Presiden dalam tayangan video imbauan yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Presiden meminta masyarakat agar tetap melengkapi vaksinasi yang sudah dianjurkan pemerintah.

"Jangan merasa aman kemudian tidak melengkapi vaksinasi yang sudah dianjurkan pemerintah," kata Jokowi.

Dia juga mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, utamanya penggunaan masker jika sedang merasa sakit.

"Saya meminta bagi mereka yang merasa flu atau demam agar menggunakan masker, demikian juga dengan yang memiliki komorbid gunakanlah masker, dan jika bertemu dengan lansia juga sebaiknya menggunakan masker,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan salah satunya dengan mencuci tangan seusai berkegiatan.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin memastikan situasi kasus COVID-19 di Indonesia menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023 masih terkendali, meskipun subvarian Omicron BA.1.16 atau Arcturus telah terdeteksi di Tanah Air.

"Arcturus sudah sekitar tiga pekan masuk (Indonesia) dan sekarang menyebar, dan (kasus) akan naik. Serologi survei kita 99 persen penduduk sudah memiliki antibodi dengan kadar 3.000 internasional unit per ml," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan kadar antibodi masyarakat Indonesia jauh melampaui batas perlindungan antibodi yang dimiliki plasma konvalesen 250 internasional unit per ml. Sehingga kalaupun terjadi infeksi pada tubuh masyarakat yang telah menerima suntikan vaksin dosis penguat atau booster, kata Menkes Budi, seharusnya tidak terjadi gejala yang berat.

Menkes mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan ambang batas level 1 jumlah kasus COVID-19 di Indonesia maksimal 8.000 kasus per hari.

"Kalau di Indonesia masih di bawah angka 8.000 kasus, itu masih masuk batas amannya WHO," katanya.

Berdasarkan laporan Satgas Penanganan COVID-19 per hari ini, jumlah kasus konfirmasi bertambah 1.343 kasus dengan kasus aktif yang juga meningkat 752 kasus.

Baca juga: Kemenkes selidiki Arcturus sebagai penyebab peningkatan kasus COVID-19

Sedangkan tren keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit per 17 April 2023 naik dari 2,32 persen menjadi 3,50 persen dalam dua pekan terakhir. Jumlah pasien isolasi dan perawatan intensif di seluruh provinsi di Indonesia berada di bawah 20 persen.

Angka keterpakaian tempat tidur RS rujukan COVID-19 juga cenderung meningkat dan saat ini di angka 3,68 persen.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden kembali ingatkan pentingnya vaksinasi COVID-19

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023