Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyosialisasikan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 melalui kegiatan Seminar dan Kurasi JMFW di Bandung, Jawa Barat.
Didukung oleh brand kosmetik terkemuka, seminar dan kurasi tersebut digelar dalam "Road to JMFW 2024 Seri 2: Bandung" yang mengambil tema "Trend Forecasting for Modest Fashion 2023/2024".
Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag Miftah Farid melalui keterangan resmi yang diterima pada Jumat mengatakan, JMFW dibentuk sebagai wadah kolaborasi seluruh ekosistem fesyen muslim Indonesia untuk mempromosikan dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia tahun 2024.
"Seminar dan Kurasi Seri 2: Bandung dihadiri 60 orang peserta dari kalangan desainer, jenama fesyen muslim, serta aksesori. Jenis produk yang dikurasi terdiri atas produk fesyen muslim, aksesori, dan sepatu," kata Miftah.
Miftah pun berharap, melalui kegiatan tersebut dapat terpilih jenama unggulan yang akan tampil di JMFW 2024 pada 19-21 Oktober 2023.
"Para jenama unggulan pun nantinya kami harap dapat menjadi lokomotif perdagangan jenama fesyen muslim Indonesia di forum internasional,” imbuh dia.
Miftah mengatakan gelaran tersebut telah memasuki fase networking untuk terus memperkuat konektivitas antara subekosistem pengembangan fesyen muslim di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Dalam satu tahun ini, kami harap masing-masing subsistem dapat menjalankan perannya dan saling berkolaborasi mengembangkan fesyen muslim,” ujarnya.
Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf Yuke Sri Rahayu turut menyampaikan dukungannya untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia. Menurutnya, posisi Indonesia pada perkembangan fesyen muslim dunia memegang peranan cukup signifikan.
"Indonesia memiliki pasar busana muslim terbesar dengan demografi perempuan yang tinggi. Hal itu menjadikan Indonesia memiliki potensi kekayaan budaya lokal, kreativitas, dan kepedulian terhadap lingkungan yang dimiliki oleh pelaku ekonomi kreatif Indonesia," tutur Yuke.
Ia melanjutkan, dengan mengangkat tema trend forecasting, Road to JMFW 2024 Seri 2: bandung diharapkan dapat memperkaya wawasan para peserta dalam meramaikan tren fesyen muslim di tahun 2023/2024.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 dengan menggelar Road to JMFW mulai Maret hingga September 2023.
"Ini adalah inisiasi dari Kemendag dan Kadin, dan kami sangat mendukung karena ini ikut mempromosikan subsektor ekonomi kreatif yaitu produk fesyen Muslim/modest Indonesia agar lebih berdaya saing dan lebih eksis di pasar internasional," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam keterangan resminya, Selasa.
Sandiaga juga mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri fesyen modest dunia sekaligus merealisasikan visi dan misi Indonesia menjadi pusat fesyen Muslim/modest dunia.
"Pada tahun 2023, target ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia sebesar 26,5 miliar dolar AS, dan fesyen adalah produk ekraf yang paling banyak menyumbang nilai ekspor sekitar 65 persen," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf M. Neil El Himam menjelaskan, pada rangkaian kegiatan Road to JMFW pihaknya turut berperan dalam seminar dan kurasi di 4 kota, yaitu Banjarmasin, Bandung, Lombok, dan Padang, serta pelaksanaan inkubasi fesyen Muslim/modest di kota Bandung bekerja sama dengan Islamic Fashion Institute (IFI).
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menyampaikan JMFW adalah program yang sudah dibuatkan roadmap-nya dari mulai tahun 2021 sampai 2024, sesuai dengan arahan Presiden, yang ingin mendeklarasikan Indonesia sebagai pusat fesyen modest dunia.
Potensi ekspor fesyen modest Indonesia sangat tinggi, untuk produk baju (gaun) Muslim pada 2022, Kemendag mencatat nilai ekspor kurang lebih 15 miliar dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendag dan Kemenparekraf sosialisasikan JMFW 2024 di Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Didukung oleh brand kosmetik terkemuka, seminar dan kurasi tersebut digelar dalam "Road to JMFW 2024 Seri 2: Bandung" yang mengambil tema "Trend Forecasting for Modest Fashion 2023/2024".
Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag Miftah Farid melalui keterangan resmi yang diterima pada Jumat mengatakan, JMFW dibentuk sebagai wadah kolaborasi seluruh ekosistem fesyen muslim Indonesia untuk mempromosikan dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia tahun 2024.
"Seminar dan Kurasi Seri 2: Bandung dihadiri 60 orang peserta dari kalangan desainer, jenama fesyen muslim, serta aksesori. Jenis produk yang dikurasi terdiri atas produk fesyen muslim, aksesori, dan sepatu," kata Miftah.
Miftah pun berharap, melalui kegiatan tersebut dapat terpilih jenama unggulan yang akan tampil di JMFW 2024 pada 19-21 Oktober 2023.
"Para jenama unggulan pun nantinya kami harap dapat menjadi lokomotif perdagangan jenama fesyen muslim Indonesia di forum internasional,” imbuh dia.
Miftah mengatakan gelaran tersebut telah memasuki fase networking untuk terus memperkuat konektivitas antara subekosistem pengembangan fesyen muslim di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Dalam satu tahun ini, kami harap masing-masing subsistem dapat menjalankan perannya dan saling berkolaborasi mengembangkan fesyen muslim,” ujarnya.
Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf Yuke Sri Rahayu turut menyampaikan dukungannya untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia. Menurutnya, posisi Indonesia pada perkembangan fesyen muslim dunia memegang peranan cukup signifikan.
"Indonesia memiliki pasar busana muslim terbesar dengan demografi perempuan yang tinggi. Hal itu menjadikan Indonesia memiliki potensi kekayaan budaya lokal, kreativitas, dan kepedulian terhadap lingkungan yang dimiliki oleh pelaku ekonomi kreatif Indonesia," tutur Yuke.
Ia melanjutkan, dengan mengangkat tema trend forecasting, Road to JMFW 2024 Seri 2: bandung diharapkan dapat memperkaya wawasan para peserta dalam meramaikan tren fesyen muslim di tahun 2023/2024.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 dengan menggelar Road to JMFW mulai Maret hingga September 2023.
"Ini adalah inisiasi dari Kemendag dan Kadin, dan kami sangat mendukung karena ini ikut mempromosikan subsektor ekonomi kreatif yaitu produk fesyen Muslim/modest Indonesia agar lebih berdaya saing dan lebih eksis di pasar internasional," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam keterangan resminya, Selasa.
Sandiaga juga mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri fesyen modest dunia sekaligus merealisasikan visi dan misi Indonesia menjadi pusat fesyen Muslim/modest dunia.
"Pada tahun 2023, target ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia sebesar 26,5 miliar dolar AS, dan fesyen adalah produk ekraf yang paling banyak menyumbang nilai ekspor sekitar 65 persen," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf M. Neil El Himam menjelaskan, pada rangkaian kegiatan Road to JMFW pihaknya turut berperan dalam seminar dan kurasi di 4 kota, yaitu Banjarmasin, Bandung, Lombok, dan Padang, serta pelaksanaan inkubasi fesyen Muslim/modest di kota Bandung bekerja sama dengan Islamic Fashion Institute (IFI).
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menyampaikan JMFW adalah program yang sudah dibuatkan roadmap-nya dari mulai tahun 2021 sampai 2024, sesuai dengan arahan Presiden, yang ingin mendeklarasikan Indonesia sebagai pusat fesyen modest dunia.
Potensi ekspor fesyen modest Indonesia sangat tinggi, untuk produk baju (gaun) Muslim pada 2022, Kemendag mencatat nilai ekspor kurang lebih 15 miliar dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendag dan Kemenparekraf sosialisasikan JMFW 2024 di Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023