Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali meminta masyarakat mewaspadai dampak siklon tropis Ilsa terpantau di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba yang berpotensi mempengaruhi cuaca dalam beberapa hari ke depan.

"Siklon tropis Ilsa terpantau di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba dengan kecepatan angin maksimum 80 knot dan tekanan udara minimum sebesar 964 mb (milibar)," kata Deputi Bidang Meteorologi, BMKG, Guswanto di Jakarta, Kamis.

Ia memperkirakan intensitas siklon tropis Ilsa meningkat dalam 24 jam ke depan yang dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang di wilayah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, lanjut dia, siklon tropis itu juga berpotensi memberikan dampak tidak langsung angin kencang di wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Kemudian, gelombang tinggi 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di Selat Sumba, Laut Sawu, Perairan Kupang-P. Rote, Perairan P. Sabu.

Sementara gelombang lebih tinggi 2,5-4 meter berpotensi terjadi di Perairan Barat Lampung, Selat Sunda, Perairan selatan Jawa-Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa-Bali-NTB-NTT.

Ia mengemukakan berdasarkan citra satelit BMKG yang dipantau pada Rabu (12/4) pukul 19.00 WIB, siklon itu berada tepat di sekitar 16,6 lintang selatan dan 119,7 bujur timur atau sekitar 720 km sebelah selatan barat daya Sabu dengan kecepatan angin maksimum 80 knot atau 150 om per jam, dan tekanan udara minimum sebesar 964 milibar.
 
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 12-13 April 2023.

"Potensi terjadinya gelombang tinggi itu merupakan dampak tidak langsung dari Siklon Tropis Ilsa yang terpantau di Samudra Hindia sebelah selatan-barat daya Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, dan bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Rabu.

Selain itu, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 3-25 knot.

Dalam hal ini, pola pergerakan angin yang cenderung searah dapat memicu terjadinya peningkatan tinggi gelombang laut.

Ia mengatakan berdasarkan dua hal tersebut, tinggi gelombang di laut selatan Jabar hingga DIY berpotensi mencapai 2,5-4 meter, sehingga masuk kategori gelombang tinggi.

Wilayah yang berpotensi terjadi gelombang tinggi meliputi perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, dan perairan selatan Yogyakarta serta Samudra Hindia selatan Jabar, Samudra Hindia selatan Jateng, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.

"Oleh karena itu, kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga hari Kamis (13/4)," tegasnya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG minta warga waspadai dampak siklon Ilsa beberapa hari ke depan

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023