Sejumlah mahasiswa Pascasarjana Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bakti sosial membantu pemeriksaan kesehatan santri dan pengajar di Pondok Pesantren Hudan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk mendeteksi penyakit secara dini sehingga terwujud santri yang sehat dan kuat.
"Sebagai mahasiswa pasca farmasi kita mengecek kesehatan, karena kesehatan itu milik semua orang, termasuk santri harus dijamin kesehatannya, pesantren harus dijaga kesehatannya," kata Ketua Pelaksana dari Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Farmasi ITB Alif Warnandi saat kegiatan sosial di Pondok Pesantren Hudan, Kabupaten Garut, Senin.
Ia menuturkan kegiatan bakti sosial dengan sasaran pondok pesantren itu baru pertama kali dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Farmasi ITB di Kabupaten Garut, terutama saat bulan Ramadhan.
Kegiatan itu, lanjut dia, merupakan bentuk pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat, khususnya saat ini bagi pondok pesantren di Garut yang diisi dengan memberikan bantuan pembangunan masjid, buka bersama, dan pemeriksaan kesehatan bagi santri.
Ia menyampaikan pemeriksaan kesehatan meliputi cek kolesterol, darah gula, asam urat, dan tensi darah yang hasilnya semua dalam keadaan normal.
"Alhamdulillah selama pengecekan mayoritas semua dalam keadaan sehat, tensi normal, gula darah, dan kolesterol, asam urat, normal," katanya.
Ia mengatakan kegiatan pemeriksaan dini kondisi kesehatan para santri itu akan terus berlanjut sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya kalangan santri harus dipastikan kondisinya sehat.
"Ini akan berlanjut tahun-tahun berikut, demi menjaga kesehatan santri," kata Alif.
Pimpinan Pondok Pesantren Hudan KH Muhamad Yusuf menyampaikan, kegiatan sosial yang digelar mahasiswa ITB itu dalam rangka menjaga silaturahmi, dan mendapatkan keberkahan di bulan Ramadhan.
Ia menyampaikan adanya kegiatan pemeriksaan kesehatan secara gratis itu cukup membantu pondok pesantren untuk mengetahui kondisi kesehatan para santri maupun pengurus pesantren, yang hasil pengecekan semuanya dalam keadaan normal.
"Dengan adanya tes kesehatan ini akan ketahuan gejala penyakitnya. Hasilnya tidak ada penyakit, artinya santri sehat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Sebagai mahasiswa pasca farmasi kita mengecek kesehatan, karena kesehatan itu milik semua orang, termasuk santri harus dijamin kesehatannya, pesantren harus dijaga kesehatannya," kata Ketua Pelaksana dari Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Farmasi ITB Alif Warnandi saat kegiatan sosial di Pondok Pesantren Hudan, Kabupaten Garut, Senin.
Ia menuturkan kegiatan bakti sosial dengan sasaran pondok pesantren itu baru pertama kali dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Farmasi ITB di Kabupaten Garut, terutama saat bulan Ramadhan.
Kegiatan itu, lanjut dia, merupakan bentuk pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat, khususnya saat ini bagi pondok pesantren di Garut yang diisi dengan memberikan bantuan pembangunan masjid, buka bersama, dan pemeriksaan kesehatan bagi santri.
Ia menyampaikan pemeriksaan kesehatan meliputi cek kolesterol, darah gula, asam urat, dan tensi darah yang hasilnya semua dalam keadaan normal.
"Alhamdulillah selama pengecekan mayoritas semua dalam keadaan sehat, tensi normal, gula darah, dan kolesterol, asam urat, normal," katanya.
Ia mengatakan kegiatan pemeriksaan dini kondisi kesehatan para santri itu akan terus berlanjut sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya kalangan santri harus dipastikan kondisinya sehat.
"Ini akan berlanjut tahun-tahun berikut, demi menjaga kesehatan santri," kata Alif.
Pimpinan Pondok Pesantren Hudan KH Muhamad Yusuf menyampaikan, kegiatan sosial yang digelar mahasiswa ITB itu dalam rangka menjaga silaturahmi, dan mendapatkan keberkahan di bulan Ramadhan.
Ia menyampaikan adanya kegiatan pemeriksaan kesehatan secara gratis itu cukup membantu pondok pesantren untuk mengetahui kondisi kesehatan para santri maupun pengurus pesantren, yang hasil pengecekan semuanya dalam keadaan normal.
"Dengan adanya tes kesehatan ini akan ketahuan gejala penyakitnya. Hasilnya tidak ada penyakit, artinya santri sehat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023