Masyarakat yang hendak melakukan perjalanan mudik lebaran 2023/1444 hijriah dengan kendaraan pribadi, ada baiknya untuk memperhatikan sejumlah hal penting untuk kenyamanan dan juga keamanan selama perjalanan menuju kampung halaman.

Seorang off roader anthusiast, Julian Johan mengatakan bahwa terdapat tiga hal penting yang harus dikuasai oleh para pemudik agar perjalanan menjadi lebih nyaman dan juga aman.

"Tips mudik aman terbagi menjadi tiga, pertama persiapan kendaraan, persiapan barang yang akan dibawa pada saat mudik dan yang ketiga adalah poin pentingnya, yakni perilaku berkendara," kata Julian Johan kepada ANTARA, Senin.

Dalam hal persiapan kendaraan, masyarakat diharapkan tidak hanya berfokus pada penggantian pelumas saja. Terdapat berbagai komponen penting yang juga harus diperhatikan agar perjalan mudik tidak melelahkan.

Menurut pria yang akrab disapa Jeje, memperhatikan sistem pendinginan juga hal yang penting. Hal itu akan memberikan dampak yang baik ketika melangsungkan perjalanan yang memiliki berbagai rintangan selama perjalanan, terlebih ketika memasuki area yang padat dengan cuaca yang terik.

"Sistem pendinginan yang berkaitan dengan air radiator dan jangan sampai air radiator itu berkurang dengan sendirinya atau ada bocor. selain itu, kipas dari radiator juga harus di cek, terutama yang sudah menggunakan kipas elektrik putarannya sudah lemah atau masih normal," ucap dia.

Tidak hanya sistem pendingin yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman saat berkendara dengan jarak yang jauh, komponen pengereman juga vital untuk diperhatikan. Selain itu, pengendara yang belum sempat merotasi ban, sebaiknya dipertimbangkan sebelum jalan mudik ke kampung halaman.

Untuk langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pengaturan barang bawaan di dalam kendaraan. Pengaturan yang sesuai akan memberikan dampak yang nyaman kepada para penumpang dan juga pengemudi di kendaraan tersebut.

"Pada intinya kita harus bisa meletakkan barang tidak cuma sesuai dengan jenisnya, tapi juga dengan beratnya. Kita harus bisa menyesuaikan barang-barang dengan bobotnya, barang dengan bobot berat itu kita wajib taruhnya di bawah atau dalam (jika ada roof box)," jelas dia.
Penggunaan roof box pada saat musim mudik lebaran memang sering kali terlihat, bawaan yang banyak menuntut para pengguna kendaraan pribadi harus menambah ruang angkut di kendaraannya.

Meski begitu, pemanfaatan roof box yang tidak tepat justru memberikan dampak yang tidak baik kepada pengemudi, penumpang di dalam dan juga para pengguna jalan yang lainnya.

"Kalau kita mudik itu kan biasanya kita ada roof box, nah di bagian itu kita taruh barang-barang yang ringan saja kaya baju dan lainnya. Karena kalau barang berat di taruh di atas, mobil akan lebih limbung, bodi rol makin tinggi dan akan tentu meningkatkan bahaya selama perjalanan," tegas dia.

Pada tahapan yang ketiga, pengemudi diminta untuk tidak ugal-ugalan selama perjalan mudik. Memiliki perilaku yang taat lalu lintas akan memberikan dampak yang baik selama perjalanan pergi dan juga pulang.

Yang harus difahami Oleh pengendara adalah ketika dalam perjalanan mudik, kendaraan akan terisi full. Oleh karena itu, pengendara dituntut untuk memiliki perilaku berkendara yang positif.

"Yang harus diperhatikan bagaimana kita bermanufer, jangan sampai kita bermanufer itu layaknya seolah-olah mereka berkendara sendirian. Dengan kondisi yang berat, bodi roll yang semakin tinggi, resiko kita untuk mengalami melintir atau selip di jalan itu besar jadi harus disesuaikan," ucap dia.

Dengan beban yang berat, akibat pemuatan yang terisi penuh di dalam kendaraan. Pengendara diminta untuk tetap waspada, terlebih ketika dalam melakukan pengereman.

"Karena mobil kita bebannya lebih berat, jadi diusahakan pengereman dilakukan sejak awal, agar berhenti tidak telat dan kampas rem tidak bau angus dan tidak blong rem kita," tutup dia.


Hemat BBM

Sementara itu perjalanan dengan jarak yang jauh memiliki tantangan tersendiri, baik kondisi fisik pengendara dan juga kondisi mobil itu sendiri.
Hal lain yang menjadi permasalahan adalah biaya konsumsi BBM dari kendaraan tersebut.

Dalam laman resminya pada Sabtu, Suzuki memberikan beberapa tips penting untuk menghemat konsumsi BBM dari kendaraan yang digunakan.


Mobil dalam keadaan prima
Sebelum melakukan perjalan jauh, ada baiknya pemilik kendaraan melakukan perawatan atau pengecekan pada kendaraan yang hendak digunakan nanti.


Cara mengemudi
Cara berkemudi juga menjadi faktor utama dalam menjaga keiritan konsumsi BBM, pengguna yang memiliki kebiasaan ugal-ugalan akan justru memiliki resiko pengeluaran yang berlebih untuk konsumsi BBM.


Matikan mesin mobil
Mesin mobil tetap menyala meski mobil sedang berhenti. Oleh karena itu, ketika sedang berhenti lama seperti menunggu di lampu merah atau dalam kondisi macet, matikan mesin mobil agar tidak boros BBM.

Pakai jenis BBM yang dianjurkan
Menggunakan jenis BBM yang sesuai dengan rekomendasi pabrik mobil dapat membantu mengurangi konsumsi BBM. Pilih BBM yang memiliki oktan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik mobil dan hindari mencampur bahan bakar dengan jenis yang berbeda.

Cek oli


Perjalanan di masa musim liburan Lebaran, menjelang dan sesudah Hari Raya atau biasa yang disebut dengan kegiatan mudik, membutuhkan berbagai persiapan baik kondisi tubuh dan juga kondisi kendaraan yang hendak digunakan.

Dalam perjalanan mudik, kendaraan akan memiliki sedikit "siksaan" terkait beban dari yang biasa dan juga kinerja mesin yang akan meningkat drastis. Oleh karena itu, penggantian oli mesin menjadi perlu dilakukan pada masa persiapan perjalanan mudik ini.

VP of B2C PT Pana Oil Indonesia, Pudjijarto menjelaskan bahwa tujuan ganti oli sebelum perjalanan dapat menjaga performa mesin agar tetap dalam kondisi terbaiknya. Sementara untuk penggantian oli sebaiknya tetap mengacu pada jarak tempuh yang direkomendasikan pabrikan kendaraan.

"Mengapa oli termasuk hal yang perlu diperhatikan? Oli itu memiliki tingkat viskositas atau kekentalan yang spesifik, oleh karena jika sudah digunakan dengan jarak dan waktu yang lama, viskositas akan berkurang dan akan mempengaruhi kinerjanya," jelas Pudjijarto dalam keterangan resminya, Jumat.

Perawatan ganti oli juga perlu diperhatikan oleh kendaraan yang jarang digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Hal itu bisa berpotensi oli menjadi menggumpal atau mengental.

Untuk mengetahui kondisi oli dari kendaraan bisa dilakukan dengan mengecek hal tersebut, yaitu periksa secara visual lewat dipstick yang ada di setiap mesin mobil.

Saat mencermati penampilan visual dipstick dan menunjukkan oli sudah kental sekali dan berwarna gelap maka itu jadi pertanda untuk segera dilakukan penggantian oli. Meskipun dari perhitungan waktunya oli belum perlu diganti sesuai petunjuk dari buku servis ataupun yang tertera kartu servis.

"Umumnya pabrikan mobil menyarankan penggantian oli mesin setiap 10.000 kilometer sekali, tujuannya agar performa pelumas maupun mesin tetap optimal," ucap Pudjijarto.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tiga hal penting untuk diketahui jika mudik dengan kendaraan pribadi

Pewarta: Chairul Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023