Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan siap untuk menjadi penggerak Koalisi Kebangsaan dan berharap agar koalisi besar ini dapat menjadi kenyataan.

"Saya siap sebetulnya untuk menjadi apa sajalah, ke sana-kemari untuk merajut ini, sehingga bisa menjadi kenyataan. Ada jalan tengah yang kokoh, yang kuat untuk memajukan Indonesia," ucap Zulkifli Hasan kepada wartawan di Kertanegara 4, Jakarta Selatan.

Baca juga: Zulhas sebut koalisi besar kebangsaan bertujuan majukan Indonesia

Hal itu disampaikan Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, saat memenuhi undangan silaturahmi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Zulhas menyambangi kediaman Prabowo di jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu sore.

Zulhas mengungkapkan bahwa kedatangannya bersilaturahmi dengan Prabowo bertujuan untuk memperkuat komitmen kebangsaan.

Baca juga: Ketum parpol berdatangan untuk agenda silaturahmi Ramadhan PAN bersama Presiden

Dalam kunjungannya, Zulhas hadir bersama Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga, Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Daulay, Ketua PUAN Intan Fauzi, dan Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio,

Sementara itu, untuk Prabowo tampak didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Jokowi Tidak Mengatur Koalisi

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan bahwa Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tidak turut mengatur pembentukan koalisi besar.
“Tidak ada mengatur-atur, tidak ada. Partai-partai politik, dalam hal ini ketua-ketua umum parpol memiliki independensi untuk bisa menentukan arah perjuangan partainya ke depan,” kata Eddy Soeparno kepada wartawan di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa Joko Widodo merupakan pembina partai politik untuk seluruh partai politik di Indonesia. Dalam hal ini, tutur Eddy, Jokowi hanya menghendaki pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden (pilpres) dengan suasana damai, lancar, dan tidak ada gejolak yang membahayakan, terutama dari aspek perekonomian.

“Itu saja 'guidelines'-nya,” ucap Eddy.

Terkait dengan koalisi besar yang bertujuan untuk membentuk dua poros dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Eddy menyatakan bahwa sampai saat ini belum dapat disimpulkan demikian karena masih dalam tahapan awal.

“Saya kira kita tidak bisa menyimpulkan segala sesuatu, ya. Tadi saya sampaikan ini kan bagian dari sebuah proses yang kita awali. Dan ini proses yang awal, di tahapan awal,” kata Eddy.

Pernyataan tersebut menanggapi isu koalisi besar yang berada di bawah orkestra Jokowi. Sebelumnya, Jokowi telah menepis pernyataan bahwa dirinya yang mengorkestrasi pembentukan koalisi besar tersebut.

"Saya hanya bilang cocok (berkoalisi), terserah pada ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa, dan untuk kebaikan rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan akan lebih baik," kata Presiden Jokowi usai menghadiri acara silaturahmi Ramadhan yang digelar  PAN di Kantor DPP PAN Jakarta pada Minggu (2/4).




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Zulhas nyatakan PAN siap jadi penggerak Koalisi Kebangsaan

Pewarta: Putu Indah Savitri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023