Harga minyak naik tipis dalam sesi berombak pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor mempertimbangkan pengurangan produksi yang direncanakan OPEC+ terhadap data ekonomi AS dan China yang lemah yang dapat menyiratkan pendinginan permintaan minyak.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 29 sen atau 0,36 persen, menjadi menetap di 80,71 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni naik 1 sen atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 84,94 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Pada Senin (3/4/2023), WTI dan Brent melonjak lebih dari 6,0 persen, didorong oleh langkah mengejutkan selama akhir pekan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.

Beberapa negara OPEC+ pada Minggu (2/4/2023) secara tak terduga mengumumkan tambahan pengurangan produksi minyak mentah lebih dari 1 juta barel per hari mulai Mei.

"Masih terlalu dini untuk menilai dampak dari keputusan pengurangan produksi terbaru di pasar minyak, karena mungkin akan mempengaruhi tidak hanya pasokan tetapi juga permintaan," kata Carsten Fritsch, analis energi di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan Selasa (4/4/2023).






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Minyak naik tipis, pasar pertimbangkan pemotongan mengejutkan OPEC+

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023