Dengan memenangi turnamen BWF World Tour Super Series pertama kalinya, kini pebulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung mengaku semakin bersemangat untuk mendulang gelar juara dari turnamen-turnamen lainnya.
Gregoria mengatakan bahwa gelar juara Spain Masters menjadi motivasi tersendiri dan belum puas dengan hasil yang baru saja dia raih di Kota Madrid, Minggu.
"Belum puas dengan hasil sekarang. Saya coba memotivasi dapat gelar yang lain," kata Gregoria lewat informasi tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin.
Tak hanya menyabet gelar Super Series perdana, pebulu tangkis asal Wonogiri, Jawa Tengah, itu juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang naik ke podium tertinggi dengan mengalahkan Pusarla V. Sindhu (India) dengan dua gim langsung 21-8, 21-8.
Sedangkan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus puas menjadi runner-up pada pertandingan babak final partai pertama, Minggu.
Spain Masters menjadi perhentian ketiga Gregoria pada tur Eropa, setelah sebelumnya mendapat hasil kurang baik pada ajang All England dan Swiss Open.
Meski masih terkejut dengan kemenangannya di Madrid, namun Gregoria mengaku sadar dengan performanya yang semakin konsisten di Eropa meski sempat mengalami sejumlah kendala fisik. Kunci suksesnya terletak pada menjaga mental dan fokus pertandingan, ucap Gregoria.
"Butuh usaha yang besar memang dari pertandingan ke pertandingan. Saya sempat flu di Swiss Open, dan di Spain Masters ini paha saya mulai kencang ototnya, seperti tertarik. Tapi saya coba fokus berpikir satu-satu saja," katanya menjelaskan.
Tur Eropa belum berakhir, karena Gregoria masih akan bermain di Orleans Masters 2023 yang berlangsung pada 4-9 April di Prancis. Gregoria tentu semakin semangat berbekal kemenangan di Spain Masters.
Namun kemenangannya pada ajang BWF Super 300 tersebut tak membuatnya jumawa, karena masih ada sejumlah PR yang harus dibenahi agar bisa tampil lebih maksimal.
"Target ke depan banyak yang ingin saya raih tapi yang pasti saya mau mengembangkan yang saya punya, membenahi yang sudah ada. Semoga saya tidak terbebani dengan hasil ini," pungkas Gregoria.
Praveen/Melati Ambil Sisi Positif
Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mengambil sisi positif dari kekalahan pada babak final turnamen bulu tangkis Spain Masters 2023 yang membuat mereka harus berpuas menjadi runner-up, Minggu.
Meski belum berhasil comeback dengan menyabet gelar juara, namun pasangan dari klub PB Djarum itu bersyukur bisa kembali tampil maksimal setelah absen lebih dari enam bulan akibat cedera yang dialami Praveen.
"Secara hasil memang belum memuaskan. Tapi kalau dari segi penampilan secara keseluruhan, sudah sangat bagus peningkatannya. Sayang di pertandingan final, saya banyak ragu-ragu," kata Praveen dilansir dari laman resmi klub, Senin.
Pada babak final turnamen BWF Super 300 itu, Praveen/Melati harus mengakui keunggulan ganda campuran asal Denmark Christiansen/Alexandra Bøje dalam dua game langsung 20-22, 18-21.
Praveen menceritakan, peluang untuk merebut gim pertama sebenarnya terbuka lebar sebab mereka terus memimpin perolehan poin dari awal hingga menyentuh gim poin 20-18. Namun di luar dugaan, Mathias/Alexandra berhasil merebut empat poin berurutan. Praveen/Melati pun akhirnya kalah 20-22.
Memasuki gim kedua, pasangan Denmark tampil lebih percaya diri. Mereka balik memimpin perolehan poin hingga akhirnya menang 21-18.
Praveen/Melati sempat mencoba mencuri keunggulan dengan 15-14 dan 16-15 di gim tersebut. Sayangnya, keduanya justru banyak melalukan kesalahan sendiri di poin-poin kritis.
Pelatih ganda campuran PB Djarum Wifqi Windarto turut berkomentar soal performa Praveen/Melati. Menurut Wifqi penampilan anak asuhnya sudah cukup bagus, hanya saja masih banyak ragu-ragu dalam mengambil keputusan di lapangan.
"Penampilan mereka berdua sudah bagus. Tapi di gim pertama, kendalanya di Jordan yang banyak ragu-ragu di belakang pada poin akhir gim pertama. Jadinya dia banyak melakukan kesalahan sendiri," kata Wifqi.
Sedangkan untuk Melati, Wifqi menilai pada gim kedua juga banyak melakukan keragu-raguan.
"Dia jadi takut untuk melakukan blok di lapangan," katanya menambahkan.
Evaluasi dari Spain Masters 2023 itu menjadi catatan Wifqi dan tim untuk meningkatkan penampilan Praveen/Melati pada turnamen berikutnya.
Keduanya dijadwalkan kembali turun main pada Badminton Asia Championships 2023, yang berlangsung pada 25-30 April di Dubai, Uni Emirat Arab.
"Yang perlu ditingkatkan untuk Jordan, bola belakangnya harus ditambah dan dia juga harus mengurangi ragu-ragu di lapangan," pungkas Wifqi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sukses di Spanyol, Gregoria makin semangat berburu gelar juara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Gregoria mengatakan bahwa gelar juara Spain Masters menjadi motivasi tersendiri dan belum puas dengan hasil yang baru saja dia raih di Kota Madrid, Minggu.
"Belum puas dengan hasil sekarang. Saya coba memotivasi dapat gelar yang lain," kata Gregoria lewat informasi tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin.
Tak hanya menyabet gelar Super Series perdana, pebulu tangkis asal Wonogiri, Jawa Tengah, itu juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang naik ke podium tertinggi dengan mengalahkan Pusarla V. Sindhu (India) dengan dua gim langsung 21-8, 21-8.
Sedangkan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus puas menjadi runner-up pada pertandingan babak final partai pertama, Minggu.
Spain Masters menjadi perhentian ketiga Gregoria pada tur Eropa, setelah sebelumnya mendapat hasil kurang baik pada ajang All England dan Swiss Open.
Meski masih terkejut dengan kemenangannya di Madrid, namun Gregoria mengaku sadar dengan performanya yang semakin konsisten di Eropa meski sempat mengalami sejumlah kendala fisik. Kunci suksesnya terletak pada menjaga mental dan fokus pertandingan, ucap Gregoria.
"Butuh usaha yang besar memang dari pertandingan ke pertandingan. Saya sempat flu di Swiss Open, dan di Spain Masters ini paha saya mulai kencang ototnya, seperti tertarik. Tapi saya coba fokus berpikir satu-satu saja," katanya menjelaskan.
Tur Eropa belum berakhir, karena Gregoria masih akan bermain di Orleans Masters 2023 yang berlangsung pada 4-9 April di Prancis. Gregoria tentu semakin semangat berbekal kemenangan di Spain Masters.
Namun kemenangannya pada ajang BWF Super 300 tersebut tak membuatnya jumawa, karena masih ada sejumlah PR yang harus dibenahi agar bisa tampil lebih maksimal.
"Target ke depan banyak yang ingin saya raih tapi yang pasti saya mau mengembangkan yang saya punya, membenahi yang sudah ada. Semoga saya tidak terbebani dengan hasil ini," pungkas Gregoria.
Praveen/Melati Ambil Sisi Positif
Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mengambil sisi positif dari kekalahan pada babak final turnamen bulu tangkis Spain Masters 2023 yang membuat mereka harus berpuas menjadi runner-up, Minggu.
Meski belum berhasil comeback dengan menyabet gelar juara, namun pasangan dari klub PB Djarum itu bersyukur bisa kembali tampil maksimal setelah absen lebih dari enam bulan akibat cedera yang dialami Praveen.
"Secara hasil memang belum memuaskan. Tapi kalau dari segi penampilan secara keseluruhan, sudah sangat bagus peningkatannya. Sayang di pertandingan final, saya banyak ragu-ragu," kata Praveen dilansir dari laman resmi klub, Senin.
Pada babak final turnamen BWF Super 300 itu, Praveen/Melati harus mengakui keunggulan ganda campuran asal Denmark Christiansen/Alexandra Bøje dalam dua game langsung 20-22, 18-21.
Praveen menceritakan, peluang untuk merebut gim pertama sebenarnya terbuka lebar sebab mereka terus memimpin perolehan poin dari awal hingga menyentuh gim poin 20-18. Namun di luar dugaan, Mathias/Alexandra berhasil merebut empat poin berurutan. Praveen/Melati pun akhirnya kalah 20-22.
Memasuki gim kedua, pasangan Denmark tampil lebih percaya diri. Mereka balik memimpin perolehan poin hingga akhirnya menang 21-18.
Praveen/Melati sempat mencoba mencuri keunggulan dengan 15-14 dan 16-15 di gim tersebut. Sayangnya, keduanya justru banyak melalukan kesalahan sendiri di poin-poin kritis.
Pelatih ganda campuran PB Djarum Wifqi Windarto turut berkomentar soal performa Praveen/Melati. Menurut Wifqi penampilan anak asuhnya sudah cukup bagus, hanya saja masih banyak ragu-ragu dalam mengambil keputusan di lapangan.
"Penampilan mereka berdua sudah bagus. Tapi di gim pertama, kendalanya di Jordan yang banyak ragu-ragu di belakang pada poin akhir gim pertama. Jadinya dia banyak melakukan kesalahan sendiri," kata Wifqi.
Sedangkan untuk Melati, Wifqi menilai pada gim kedua juga banyak melakukan keragu-raguan.
"Dia jadi takut untuk melakukan blok di lapangan," katanya menambahkan.
Evaluasi dari Spain Masters 2023 itu menjadi catatan Wifqi dan tim untuk meningkatkan penampilan Praveen/Melati pada turnamen berikutnya.
Keduanya dijadwalkan kembali turun main pada Badminton Asia Championships 2023, yang berlangsung pada 25-30 April di Dubai, Uni Emirat Arab.
"Yang perlu ditingkatkan untuk Jordan, bola belakangnya harus ditambah dan dia juga harus mengurangi ragu-ragu di lapangan," pungkas Wifqi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sukses di Spanyol, Gregoria makin semangat berburu gelar juara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023