Seorang anak tuna netra bersama ayahnya, Subhan (48) di Makassar, Sulawesi Selatan meminta perlindungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari mafia tanah saat mengetahui kepala negara melakukan kunjungan kerja ke Sulsel.
Permintaan itu disampaikan melalui aksi pasang spanduk bertuliskan "Pak Jokowi, kami butuh kepastian hukum atas sengketa tanah kami yang didalangi oleh "mafia tanah" di depan Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.
"Jadi dengar kabar pak Jokowi datang, saya tunggu kedatangannya di Pelabuhan Makassar," kata Subhan di Makassar, Rabu.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung selama dua hari ke Sulawesi Selatan yakni 29-30 Maret 2022. Jokowi di Sulsel meresmikan beberapa program strategis nasional (PSN) dan berkunjung ke beberapa pasar rakyat.
Kedatangan orang nomor satu di Indonesia menjadi momentum banyak orang untuk menuai perhatian. Salah satunya, Subhan (48) didampingi anaknya yang merupakan penyandang difabel tuna netra asal Makassar.
Subhan menuturkan ihwal aksinya tersebut karena proses sengketa tanah peninggalan mendiang orang tuanya yang terletak di Kecamatan Buloa, Kota Makassar tidak kunjung selesai hingga puluhan tahun karena adanya dugaan penyusupan dan permainan oleh mafia tanah seperti yang ditulis di dalam spanduk.
Maka dari itu, Subhan berharap Presiden Jokowi memberi atensi atas maraknya mafia tanah yang masih berkeliaran dan mengambil hak orang tanpa pandang bulu.
"Iya, semoga (pak Jokowi) lihat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Permintaan itu disampaikan melalui aksi pasang spanduk bertuliskan "Pak Jokowi, kami butuh kepastian hukum atas sengketa tanah kami yang didalangi oleh "mafia tanah" di depan Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.
"Jadi dengar kabar pak Jokowi datang, saya tunggu kedatangannya di Pelabuhan Makassar," kata Subhan di Makassar, Rabu.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung selama dua hari ke Sulawesi Selatan yakni 29-30 Maret 2022. Jokowi di Sulsel meresmikan beberapa program strategis nasional (PSN) dan berkunjung ke beberapa pasar rakyat.
Kedatangan orang nomor satu di Indonesia menjadi momentum banyak orang untuk menuai perhatian. Salah satunya, Subhan (48) didampingi anaknya yang merupakan penyandang difabel tuna netra asal Makassar.
Subhan menuturkan ihwal aksinya tersebut karena proses sengketa tanah peninggalan mendiang orang tuanya yang terletak di Kecamatan Buloa, Kota Makassar tidak kunjung selesai hingga puluhan tahun karena adanya dugaan penyusupan dan permainan oleh mafia tanah seperti yang ditulis di dalam spanduk.
Maka dari itu, Subhan berharap Presiden Jokowi memberi atensi atas maraknya mafia tanah yang masih berkeliaran dan mengambil hak orang tanpa pandang bulu.
"Iya, semoga (pak Jokowi) lihat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023