Harga emas merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena para investor mengambil untung setelah emas diperdagangkan pada level teknis tinggi baru-baru ini dan Federal Reserve diperkirakan akan tetap keras dalam perang melawan inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, jatuh 41,70 dolar AS atau 2,10 persen menjadi ditutup pada 1.941,10 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.988,70 dolar AS dan terendah di 1.939,60 dolar AS.

Emas berjangka terangkat 9,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.982,80 dolar AS pada Senin (20/3/2023), setelah melonjak 50,50 dolar AS atau 2,63 persen menjadi 1.973,50 dolar AS pada Jumat (17/3/2023), dan jatuh 8,30 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.923,00 dolar AS pada Kamis (16/3/2023).

Penurunan pasar dalam 24 jam terakhir menunjukkan logam emas mungkin harus membangun lebih banyak kekuatan di posisi terendah untuk membuat dorongan kuat lainnya, kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di SKCharting.com.

"Karena harga bertahan di bawah 1.968-1.978 dolar AS, kita dapat memperkirakan koreksi lebih lanjut menuju area support 1.932-1.928 dolar AS," kata Dixit.

"Menembus dan mempertahankan di atas 1.968-1.978 dolar AS adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan emas ke jalur bullish untuk melanjutkan tren naik, yang awalnya menargetkan 2.010 dolar AS, diikuti oleh 2.040 dolar AS dan 2.056 dolar AS."
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023