Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat terdapat 83 ekor sapi di daerahnya terjangkit virus lumpy skin disease (LSD), sehingga terus diupayakan untuk ditangani agar tidak menyebar.

"Hingga saat ini, terdapat 83 ekor sapi di Kabupaten Cirebon yang terjangkit LSD," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan di Cirebon, Jabar, Kamis.

Ia mengatakan penyakit LSD telah menjangkiti ternak sapi di 15 wilayah yang berada di Kabupaten Cirebon dan itu terjadi sejak akhir 2022.

Menurutnya, daerah yang penyebaran penyakit LSD cukup banyak yaitu di Kecamatan Gebang, yang terdapat 33 ekor sapi positif terjangkit LSD, kemudian Kecamatan Susukan Lebak dengan 14 kasus, dan sisanya hanya satu sampai enam ekor.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Encus Suswaningsih mengatakan LSD merupakan penyakit kulit infeksius disebabkan oleh virus LSDV yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus capripoxvirus dan famili poxviridae, yang umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.

Menurutnya, penyakit LSD pertama kali dilaporkan di Zambia, Afrika pada 1929 dan terus menyebar di benua Afrika, Eropa, dan Asia.

"Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, dan susu. Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine," katanya.
Encus menambahkan terkait pencegahan LSD pihaknya saat ini tengah melakukan vaksinasi, namun baru 300 ekor saja yang sudah mendapatkan proteksi tersebut.

Selain vaksinasi, dalam upaya pencegahan LSD, Distan Kabupaten Cirebon pun melakukan upaya pengobatan dan penyemprotan kandang sapi dengan cairan disinfektan.

"Kebutuhan vaksin untuk sapi cukup banyak, karena jumlah populasi sapi di Kabupaten Cirebon cukup banyak, ada 5.700 ekor," tuturnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Distan Cirebon catat 83 ekor sapi terjangkit LSD

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023