Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat di tengah kekhawatiran The Federal Reserve (The Fed) masih akan menaikkan suku bunga acuannya (hawkish).

IHSG ditutup menguat 9,61 poin atau 0,14 persen ke posisi 6.776,3. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,29 poin atau 0,35 persen ke posisi 939,0.

"Faktor yang mempengaruhi antara lain dari global seperti potensi kenaikan suku bunga The Fed yang masih berlanjut, secara tidak langsung dapat berdampak positif pada perbankan, " ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Rabu.

Jono menyampaikan kenaikan IHSG dipengaruhi oleh saham bank besar atau big cap banks yang mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini.

Pemimpin The Fed Jerome Powell mengindikasikan untuk menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dan lebih tinggi daripada yang diantisipasi sebelumnya.

Pidato tersebut mengkonfirmasi beberapa pernyataan dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) yang lainnya.

Dari dalam negeri, kemarin Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia Februari 2023 meningkat mencapai 140,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau lebih besar dibandingkan periode sebelumnya 139,4 miliar dolar AS.

Dibuka melemah, IHSG cenderung bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG nyaman bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat di mana sektor infrastruktur paling tinggi yaitu 3,33 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor keuangan naik masing-masing 0,04 persen dan 0,04 persen.

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023