Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebutkan pencak silat bisa menjauhkan anak-anak dari tindakan kekerasan.
 
“Kalau silat ini dilatih dari anak-anak maka kami meyakini kepribadiannya akan mantap, sehingga anak-anak ini tidak tergoda untuk menggunakan kekerasan," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu.
 
Justru, lanjut dia, dengan belajar silat, anak-anak akan menyadari bahwa silat akan digunakan untuk kemanusiaan. Silat tidak dipakai untuk kekerasan.
 
"Silat untuk membentengi diri, untuk membela diri, bahkan untuk memperjuangkan apa yang disebut sebagai keadilan itu. Silat membangun cinta tanah air dan semangat bela negara,” kata Hasto.
 
Sekjen PDI Perjuangan menyampaikan itu saat menghadiri Festival Pencak Silat Banteng Wulung Cup 2023 se-Bandung Raya yang dilaksanakan di GOR Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
 
Dalam acara itu hadir inisiator festival sekaligus anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat TB Hasanuddin. Selain itu, hadir juga Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono dan Sekretarisnya Ketut Sustiawan, serta anggota DPR RI Niko Siahaan dan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari.
 
Hasto mengapresiasi festival pencak silat yang digagas oleh pria yang akrab disapa Kang TB itu. Menurutnya, Kang TB memiliki profil yang lengkap, mulai dari purnawirawan TNI bintang dua, anggota DPR, dan penggemar pencak silat.
 
“Ilmu silatnya bisa menghancurkan lawan-lawannya yang mau menghancurkan NKRI. Ketika ada pihak-pihak waktu itu yang mengancam kewibawaan Pak Jokowi, saya lihat Kang TB ini menampilkan kebolehannya dalam ilmu nusantara, yang menurut saya, dari tampilan tadi sungguh menampilkan silat begitu cepat, kokoh fondasinya, dan belajar dari alam,” katanya.
  
 Hasto mengatakan Proklamator RI Bung Karno pernah belajar di kampus yang kini dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurut Hasto, Bung Karno juga memahami bagaimana kebudayaan di Bumi Pasundan itu.
 
Bung Karno, lanjut Hasto, kerap dikejar penjajah Belanda hingga ke desa-desa di Bandung karena berpidato sangat keras mengenai kemerdekaan.
“Ketika Bung Karno masuk ke desa-desa, Bung Karno melihat bagaimana silat tumbuh menyatu menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia,” kata Hasto.
 
Hasto juga menyampaikan Bung Karno pernah meminta Wakil Perdana Menteri RI Chaerul Saleh untuk mewajibkan pendidikan silat kepada anak SD, SMP, dan SLTA. Sebab, silat akan membangun kepribadian bangsa yang tangguh sekaligus sebagai upaya bela negara sejak dini.


 

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023