Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Wali Kota Bogor Bima Arya menyodorkan sumber daya manusia (SDM) dengan keterampilan khusus yang terlatih di daerahnya untuk mengisi kesulitan tenaga kerja usia produktif di Jepang.

Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kota Bogor, Bima Arya yang mendampingi Ridwan Kamil bertemu dengan Gubernur Tokyo Koike Yuriko di Gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo, Jepang, Jumat (3/3), salah satunya membahas masalah SDM yang dihadapi Jepang saat ini.

"Tadi saya bersama Pak Gub (Ridwan Kamil) dan Bupati Sumedang melakukan pembicaraan dengan Gubernur Tokyo. Yang pertama yaitu memberikan update tentang pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan Kota Bogor yang di atas rata-rata nasional," kata Bima.

Dalam pertemuan itu pula, Bima dan Ridwan Kamil membuka ruang bagi Jepang, khususnya semua kota yang berada dalam teritori Tokyo untuk bisa memanfaatkan SDM yang Jawa Barat miliki karena kondisi Jepang tengah kekurangan SDM.

Saat ini Jepang tengah kekurangan tenaga kerja lantaran SDM Negeri Sakura banyak yang mulai menua dan tingkat populasinya sedikit.

Jepang pun menerima SDM asing yang dinamakan Pekerja Berketerampilan Khusus atau Specified Skilled Worker yang siap bekerja di 14 industri seperti perawatan, layanan makanan, konstruksi, dan lain sebagainya.

Selain itu, Bima Arya yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) membangun komunikasi dengan Gubernur Tokyo untuk membuka peluang kerja sama dengan 98 kota di Indonesia dengan kota-kota di Provinsi Tokyo.

"Saya juga membangun komunikasi dengan Ibu Gubernur untuk bisa bekerja sama bersama 60 wali kota yang berada di bawah otoritas Provinsi Tokyo," ujar Bima Arya.

Khususnya Bogor, lanjut Bima, kota hujan ingin mempelajari dan bekerja sama terkait penyelenggaraan Tokyo Marathon.
"Tokyo Marathon ini dikenal sebagai salah satu marathon terbesar, tersukses di dunia yang dihadiri oleh 40 ribuan pelari dari seluruh dunia. Bogor ingin mempelajari itu karena bagi Bogor, sport tourism adalah salah satu fokus utama kita. Karena ini bukan hanya sekedar pelaksanaan teknis tapi ada edukasi, kesiapan pembinaan, kultur dan lain-lain," katanya.
Investor

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan mendapatkan dua calon investor potensial dari Jepang untuk program pembangunan sentra pangan halal atau Halal Food Center di Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan yang membutuhkan investasi senilai 16,8 juta dolar AS atau sekitar Rp257,3 miliar.

Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Kamis malam, dalam lawatannya ke Jepang tepatnya di Tokyo, Bima mengatakan telah bertemu dan memaparkan potensi investasi tersebut kepada para calon investor hari ini.

"Tadi kami bertemu dua potensial investor dari Jepang, yaitu Kajima Corporation dan Mitsubishi Logistic. Salah satu program yang sedang kita akselerasikan adalah pembangunan Halal Food Center di wilayah Rancamaya, di atas lahan milik Pemkot Bogor seluas 9 hektare. Ini kita bermitra dengan IPB. Dibutuhkan dana yang tidak sedikit angkanya sekitar 16,8 juta dolar AS," ungkapnya.

Kunjungan Bima Arya sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Bima Arya dengan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi di Kebun Raya Bogor, 1 Februari 2023.

Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Director Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Tokyo Muhammad Riffana itu, Bima Arya menjelaskan konsep Halal Food Center yang di dalamnya akan diisi oleh sentra UMKM hingga tempat wisata.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Bima Arya juga didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor Firdaus serta Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, Perindustrian Kota Bogor Atep Budiman.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ridwan Kamil dan Bima Arya sodorkan SDM Jawa Barat ke Jepang

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023