Lima pasar tradisional di Kota Bandung, Jawa Barat, ditunjuk untuk mendapatkan pasokan minyak goreng MinyaKita dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).
 
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan sebelumnya hanya tiga pasar yang ditunjuk yakni Pasar Kosambi, Pasar Kiaracondong, dan Pasar Sederhana. Namun kini bertambah dua pasar yakni Pasar Baru dan Pasar Andir.

Baca juga: Pemkot Bandung upayakan tambah stok Minyak Kita
 
"Penunjukan pasar itu dari Kemendag, tapi peraturan teknis di Disdagin Kota Bandung dan Disperindag Jawa Barat, supaya tidak cepat habis sekaligus jadi kami atur," kata Elly di Bandung,  Senin.
 
Dia menjelaskan, sebanyak 1.640 karton MinyaKita disalurkan untuk Kota Bandung, khususnya ke lima pasar itu. Satu karton berisi 12 liter MinyaKita.
 
Untuk satu pasar, menurutnya MinyaKita disalurkan ke 20 pedagang. Setiap pedagang mendapat 5 karton. "Itu per minggu, nanti ini dialokasikan kurang lebih 6 minggu, sehingga ini setiap minggu akan berjalan terus," kata Elly.
 
Di Pasar Sederhana, Pasar Kiaracondong, dan Pasar Kosambi, menurutnya ada  20 pasar yang menerima stok tersebut. Sedangkan Pasar Baru dan Pasar Andir, penyalurannya disesuaikan karena jumlahnya tidak mencapai 20 pedagang.
 
Dia meminta para pedagang yang telah mendapat stok MinyaKita untuk menjual dengan harga yang telah ditetapkan. Apabila ada pedagang yang menjual di atas harga Rp14 ribu per liter, akan dikenai sanksi.
 
"Yang jelas perlu saya tegaskan stok minyak goreng di Kota Bandung, baik curah atau premium, itu aman. Hanya stok MinyaKita yang agak berkurang, jangan salah persepsi ya," kata dia.

Baca juga: Mendag pantau ke Pasar Kosambi Bandung, stok minyak goreng berlebih dan warga tak antre beli

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023