Hasil survei Y-Publica menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi mencapai 73,5 persen dengan persentase sebesar 6,3 persen merasa sangat puas.
"Menjelang gelaran pemilu setahun mendatang, mayoritas publik merasa puas terhadap kepemimpinan Jokowi pada periode kedua pemerintahan," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam hasil survei yang diterima di Jakarta, Selasa.
Jika dilihat tren dalam setahun terakhir, kata dia, tingkat kepuasan publik terjaga di atas 70 persen dengan angka terendah sebesar 72,7 persen pada survei November 2022. Kepuasan naik tipis dalam kurun waktu 3 bulan, melewati pergantian tahun.
Menurut Rudi, tingginya kepuasan publik sepanjang tahun 2022 berkorelasi dengan pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19 yang relatif kokoh. Badan Pusat Statistik merilis data pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 mencapai 5,31 persen.
Baru-baru ini, Pemerintah menerbitkan Perpu Cipta Kerja yang dilatarbelakangi kegentingan situasi global, termasuk perang di Ukraina.
Dalam aspek penegakan hukum, penanganan kasus Ferdy Sambo telah mencapai babak akhir dengan hukuman yang berat terhadap para pelaku.
Pemerintah juga menginvestigasi tragedi Kanjuruhan dan melancarkan transformasi sepak bola dengan rencana menggelar KLB PSSI.
Ia menyebutkan hanya 22,6 persen yang merasa tidak puas, di antaranya 2,2 persen sangat tidak puas dan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 3,9 persen.
"Tersisa kurang dari 2 tahun lagi masa pemerintahan Jokowi periode kedua, dan tingginya tingkat kepuasan menjadi salah satu legacy Jokowi," kata Rudi.
Survei Y-Publica dilakukan pada tanggal 1—7 Februari 2023 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error sebesar kurang lebih 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebelumnya, hasil survei Populi Center menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo mengalami peningkatan pada awal 2023 ini.
"Data menunjukkan terdapat peningkatan kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo, dari 65,9 persen pada Oktober 2022 menjadi 74 persen pada Februari 2023," kata Manajer Policy Resarch Populi Center Dimas Ramadhan di Jakarta Senin.
Kemudian, lanjut dia di saat yang bersamaan, yang menjawab tidak puas jumlahnya menurun, dari 31 persen menjadi 23,6 persen.
Kepuasan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo juga membaik. Dia menjelaskan pada survei Oktober 2022, kepuasan masyarakat berada di angka 46 persen, kini meningkat menjadi 60,8 persen.
"Sementara yang menjawab tidak puas dengan pemberantasan korupsi saat ini jumlahnya menurun dari 38,4 persen menjadi 27,7 persen," katanya.
Menurut Dimas dibandingkan dengan temuan pada Oktober 2022, terdapat peningkatan penilaian baik oleh masyarakat terkait jalannya demokrasi di Indonesia.
Dia menjelaskan sebesar 77,3 persen masyarakat menjawab pelaksanaan demokrasi Indonesia berjalan baik, meningkat sekitar 7 persen dari periode survei sebelumnya. Sementara itu, kata Dimas yang menilai buruk juga menurun, dari 21,6 persen di Oktober 2022 menjadi 16,7 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Survei Y-Publica: Kepuasan publik terhadap Jokowi capai 73,5 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Menjelang gelaran pemilu setahun mendatang, mayoritas publik merasa puas terhadap kepemimpinan Jokowi pada periode kedua pemerintahan," kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam hasil survei yang diterima di Jakarta, Selasa.
Jika dilihat tren dalam setahun terakhir, kata dia, tingkat kepuasan publik terjaga di atas 70 persen dengan angka terendah sebesar 72,7 persen pada survei November 2022. Kepuasan naik tipis dalam kurun waktu 3 bulan, melewati pergantian tahun.
Menurut Rudi, tingginya kepuasan publik sepanjang tahun 2022 berkorelasi dengan pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19 yang relatif kokoh. Badan Pusat Statistik merilis data pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 mencapai 5,31 persen.
Baru-baru ini, Pemerintah menerbitkan Perpu Cipta Kerja yang dilatarbelakangi kegentingan situasi global, termasuk perang di Ukraina.
Dalam aspek penegakan hukum, penanganan kasus Ferdy Sambo telah mencapai babak akhir dengan hukuman yang berat terhadap para pelaku.
Pemerintah juga menginvestigasi tragedi Kanjuruhan dan melancarkan transformasi sepak bola dengan rencana menggelar KLB PSSI.
Ia menyebutkan hanya 22,6 persen yang merasa tidak puas, di antaranya 2,2 persen sangat tidak puas dan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 3,9 persen.
"Tersisa kurang dari 2 tahun lagi masa pemerintahan Jokowi periode kedua, dan tingginya tingkat kepuasan menjadi salah satu legacy Jokowi," kata Rudi.
Survei Y-Publica dilakukan pada tanggal 1—7 Februari 2023 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error sebesar kurang lebih 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebelumnya, hasil survei Populi Center menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo mengalami peningkatan pada awal 2023 ini.
"Data menunjukkan terdapat peningkatan kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo, dari 65,9 persen pada Oktober 2022 menjadi 74 persen pada Februari 2023," kata Manajer Policy Resarch Populi Center Dimas Ramadhan di Jakarta Senin.
Kemudian, lanjut dia di saat yang bersamaan, yang menjawab tidak puas jumlahnya menurun, dari 31 persen menjadi 23,6 persen.
Kepuasan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo juga membaik. Dia menjelaskan pada survei Oktober 2022, kepuasan masyarakat berada di angka 46 persen, kini meningkat menjadi 60,8 persen.
"Sementara yang menjawab tidak puas dengan pemberantasan korupsi saat ini jumlahnya menurun dari 38,4 persen menjadi 27,7 persen," katanya.
Menurut Dimas dibandingkan dengan temuan pada Oktober 2022, terdapat peningkatan penilaian baik oleh masyarakat terkait jalannya demokrasi di Indonesia.
Dia menjelaskan sebesar 77,3 persen masyarakat menjawab pelaksanaan demokrasi Indonesia berjalan baik, meningkat sekitar 7 persen dari periode survei sebelumnya. Sementara itu, kata Dimas yang menilai buruk juga menurun, dari 21,6 persen di Oktober 2022 menjadi 16,7 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Survei Y-Publica: Kepuasan publik terhadap Jokowi capai 73,5 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023