Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah di Indonesia pada Senin (13/2).

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan provinsi yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Aceh, Bali, Bangka Belitung.

Kemudian, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Maluku Utara.

Lalu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.

Sebelumnya Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan hingga awal Februari 2023, wilayah Indonesia masih mengalami kondisi La Nina.

Dalam periode Februari-Maret 2023, La Nina diprediksi akan segera berakhir dan beralih menuju netral. Selanjutnya, pada semester kedua 2023 nanti, kondisi netral dan El Nino memiliki peluang yang relatif sama untuk terjadi.

"Kita masih harus menunggu beberapa waktu untuk memastikan bahwa El Nino benar-benar akan hadir tahun ini," kata Dwikorita.

Menurutnya, masyarakat Indonesia semakin merasakan peranan informasi iklim dari BMKG, terutama yang aktivitas kehidupan serta mata pencahariannya terkait dengan sektor pertanian, ketahanan pangan, pengurangan risiko bencana, energi, kesehatan, dan air.

Maka dari itu, Dwikorita meminta jajarannya untuk menghasilkan prakiraan seakurat mungkin, agar kemungkinan resiko kerugian dapat ditekan jika El Nino benar-benar terjadi pada 2023.

"Pastikan data yang dikumpulkan adalah data yang valid, begitu juga alat,  dan pastikan alat-alat jaringan pengamatan beroperasi dengan baik dan menghasilkan data yang valid, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi iklim dengan lebih akurat," kata dia.
Pancaroba

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa kondisi cuaca ekstrem seperti angin kencang, angin puting beliung, dan hujan lebat berdurasi singkat berpotensi terjadi pada masa pancaroba, masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.

"Pada Maret, April, Mei 2023, beberapa wilayah di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan mengalami periode transisi sebelum memasuki kemarau pada bulan Juni. Hal yang perlu diwaspadai, fenomena cuaca ekstrem yang sering muncul," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat.

BMKG memprakirakan curah hujan di wilayah Indonesia mulai mengalami penurunan karena fenomena La Nina yang semakin melemah.

Ketika La Nina terjadi, suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya dan kondisi tersebut mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

Berdasarkan hasil pemantauan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menurut BMKG, saat ini intensitas La Nina terus melemah. 

Fenomena La Nina yang semakin melemah dan menuju netral menyebabkan penurunan curah hujan. Saat curah hujan menurun, titik api berpotensi muncul di hutan maupun lahan.

"Kewaspadaan yang lebih tinggi perlu dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau, yang diprediksi umumnya menunjukkan curah hujan yang berkurang, yang lebih rendah dari tiga tahun terakhir meskipun sifatnya kembali ke normal," kata Dwikorita.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG ingatkan potensi hujan lebat di sebagian wilayah RI hari ini

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023