Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan sebanyak 500 ton minyak goreng yang tersimpan di gudang penyimpanan MinyaKita PT Bina Karya Prima di Marunda, Jakarta, telah disalurkan untuk wilayah Pulau Jawa.

"Itu sudah kita kirim, untuk Jawa dulu kita habisin. Tiga hari ini habis," ujar Zulkifli usai melepas ekspor produk usaha kecil dan menengah (UKM) di Bekasi, Jawa Barat, Jumat.

Wilayah Pulau Jawa yang menjadi fokus utama dalam penyaluran MinyaKita adalah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pada Selasa (7/2), Zulkufli melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang penyimpanan MinyaKita PT Bina Karya Prima, Marunda, Jakarta. Dalam kunjungan tersebut, Zulkifli menemukan sebanyak 555.000 liter atau kurang lebih 500 ton MinyaKita yang telah dikemas dan siap diedarkan.

Dari hasil temuan tersebut, Zulkifli meminta agar MinyaKita segera didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menambah pasokan MinyaKita dari 300 ribu ton per bulan menjadi 450 ribu ton per bulan selama Februari hingga April sebagai upaya antisipasi permintaan pasar menjelang puasa Ramadhan dan Lebaran 2023.

"Sekarang 300 ribu ton per bulan kita tambah jadi 450 ribu ton. Untuk menambah pasokan Puasa/Lebaran," kata Zulkifli.

Produk MinyaKita dan minyak curah tersebut hanya bisa didapatkan melalui pasar tradisional dengan pembatasan pembelian sejumlah 10 kilogram per orang dan per hari.
 

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan, pembelian minyak goreng rakyat atau MinyaKita tidak perlu menggunakan kartu tanda penduduk (KTP).

"Nanti dipasang, pembeli hanya bisa beli 2 liter atau 2 botol (per hari per orang). Ya repot, repot (pakai KTP), dipasang itu saja sudah cukup," ujar Zulkifli Hasan usai melepas ekspor produk usaha kecil dan menengah (UKM) di Bekasi, Jawa Barat, Jumat.

Zulkifli memastikan bahwa penjualan MinyaKita hanya dapat dilakukan di pasar tradisional. Ini merupakan upaya untuk mencegah kelangkaan minyak goreng yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu.

"Jualan online kita stop, grosir kita stop, sekarang fokus ke pasar tradisional. Jadi kalau nyari MinyaKita ya ke pasar, karena itu kan untuk masyarakat yang ke bawah. Yang lain beli premium dong," katanya.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) baru saja mengeluarkan kebijakan baru tentang pembelian MinyaKita. Berdasarkan Surat Edaran No 3 Tahun 2023 tentang Penjualan Minyak Goreng Rakyat, pembelian MinyaKita hanya diperbolehkan 10 kilogram per orang dan per hari.

"Penjualan Minyak Goreng Rakyat oleh pengecer kepada konsumen paling banyak setara 10 kg (sepuluh kilogram) per orang per hari," kata Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan.

Lebih lanjut, penjualan MinyaKita tidak boleh menggunakan mekanisme bundling atau dijual dengan produk lainnya.

"Penjualan Minyak Goreng Rakyat sebagaimana dimaksud dalam huruf a tidak diperkenankan menggunakan mekanisme bundling dengan produk lain," ujar Kasan.

Baca juga: Alasan Kemendag turunkan 6.678 tautan penjualan MinyaKita

Baca juga: Mendag temukan 500 ton MinyaKita siap edar

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendag: 500 ton MinyaKita telah disalurkan untuk wilayah Jawa

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023