Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar Kementerian Pertanian tidak hanya fokus pada surplus beras, namun kepada jumlah produksi dari tahun ke tahun.
"Saya minta fokus kita agar jangan hanya pada surplus-nya saja, tetapi juga pada besaran angkanya. Harapannya jumlah surplus terus meningkat dari tahun ke tahun, artinya produksi beras juga meningkat dari tahun ke tahun," kata Wapres Ma'ruf Amin di Jakarta, Rabu.
Wapres menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian tahun 2023 Kementerian Pertanian dengan tema "Memperkuat Sektor Pertanian Sebagai Pengendali Inflasi Dalam Menghadapi Krisis Pangan Dunia".
"Berdasarkan data BPS, menurut Wapres, memang selalu surplus setiap tahun. Namun perlu menjadi perhatian, bahwa jumlah surplus beras cenderung menurun dari tahun ke tahun, dari 4,37 juta ton pada 2018 menjadi 1,74 juta ton pada 2022," ungkap Wapres.
Menghadapi kondisi tersebut, Wapres Ma'ruf meminta agar Kementerian Pertanian mengidentifikasi komoditas pangan yang tepat dalam menghadapi krisis pangan dunia serta fokus mendorong pengembangannya, termasuk penetapan target produksi dan lokasinya.
"Beban sektor pertanian cukup berat. Sektor ini harus mampu menyediakan pangan bagi lebih dari 275 juta jiwa di Indonesia. Ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan menjadi persoalan kritikal yang harus senantiasa dikelola dengan baik, seiring meningkatnya tren pertumbuhan penduduk," tambah Wapres.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Saya minta fokus kita agar jangan hanya pada surplus-nya saja, tetapi juga pada besaran angkanya. Harapannya jumlah surplus terus meningkat dari tahun ke tahun, artinya produksi beras juga meningkat dari tahun ke tahun," kata Wapres Ma'ruf Amin di Jakarta, Rabu.
Wapres menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian tahun 2023 Kementerian Pertanian dengan tema "Memperkuat Sektor Pertanian Sebagai Pengendali Inflasi Dalam Menghadapi Krisis Pangan Dunia".
"Berdasarkan data BPS, menurut Wapres, memang selalu surplus setiap tahun. Namun perlu menjadi perhatian, bahwa jumlah surplus beras cenderung menurun dari tahun ke tahun, dari 4,37 juta ton pada 2018 menjadi 1,74 juta ton pada 2022," ungkap Wapres.
Menghadapi kondisi tersebut, Wapres Ma'ruf meminta agar Kementerian Pertanian mengidentifikasi komoditas pangan yang tepat dalam menghadapi krisis pangan dunia serta fokus mendorong pengembangannya, termasuk penetapan target produksi dan lokasinya.
"Beban sektor pertanian cukup berat. Sektor ini harus mampu menyediakan pangan bagi lebih dari 275 juta jiwa di Indonesia. Ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan menjadi persoalan kritikal yang harus senantiasa dikelola dengan baik, seiring meningkatnya tren pertumbuhan penduduk," tambah Wapres.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023