Pemerintah Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat menyiapkan persediaan air dan cadangan pangan guna menghadapi kemungkinan terjadi kemarau panjang.
Bupati Cianjur Herman Suherman sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memetakan daerah-daerah yang rawan mengalami kekeringan pada musim kemarau.
"Sehingga saat kemarau terjadi, dapat langsung dilakukan penanganan cepat," katanya di Cianjur, Selasa.
Dia mengatakan bahwa BPBD bisa berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah yang lain untuk menyiapkan persediaan air dan bantuan pangan yang akan disalurkan kepada warga yang terdampak kekeringan atau bencana alam lain selama musim kemarau.
Herman mengemukakan bahwa selama ini kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau sering terjadi di bagian utara, timur, dan selatan Cianjur.
Oleh karena itu, menurut dia, organisasi perangkat daerah harus mempersiapkan penyaluran bantuan air bersih ke daerah-daerah yang rawan mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih menjelang musim kemarau.
"Pemkab Cianjur belum mendapatkan laporan resmi dari BMKG mengenai prediksi musim kemarau berkepanjangan, yang salah satunya akan melanda Kabupaten Cianjur dan sekitarnya," katanya.
"Semoga saja tidak terjadi. Kalaupun terjadi, kita harus siap menghadapi," ia menambahkan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati sebelumnya menyampaikan bahwa tahun ini bagian wilayah Indonesia berpeluang mengalami kemarau berkepanjangan, yang bisa memicu kekeringan serta berisiko menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Bupati Cianjur Herman Suherman sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memetakan daerah-daerah yang rawan mengalami kekeringan pada musim kemarau.
"Sehingga saat kemarau terjadi, dapat langsung dilakukan penanganan cepat," katanya di Cianjur, Selasa.
Dia mengatakan bahwa BPBD bisa berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah yang lain untuk menyiapkan persediaan air dan bantuan pangan yang akan disalurkan kepada warga yang terdampak kekeringan atau bencana alam lain selama musim kemarau.
Herman mengemukakan bahwa selama ini kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau sering terjadi di bagian utara, timur, dan selatan Cianjur.
Oleh karena itu, menurut dia, organisasi perangkat daerah harus mempersiapkan penyaluran bantuan air bersih ke daerah-daerah yang rawan mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih menjelang musim kemarau.
"Pemkab Cianjur belum mendapatkan laporan resmi dari BMKG mengenai prediksi musim kemarau berkepanjangan, yang salah satunya akan melanda Kabupaten Cianjur dan sekitarnya," katanya.
"Semoga saja tidak terjadi. Kalaupun terjadi, kita harus siap menghadapi," ia menambahkan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati sebelumnya menyampaikan bahwa tahun ini bagian wilayah Indonesia berpeluang mengalami kemarau berkepanjangan, yang bisa memicu kekeringan serta berisiko menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023