Antarajawabarat.com,14/3 - Parlemen China akan menunjuk Xi Jinping sebagai presiden baru negara itu pada Kamis, meresmikan kepemimpinannya di negara berpenduduk terbanyak di dunia empat bulan setelah ia mengambil alih kepemimpinan Partai Komunis yang berkuasa.

Dia akan mengambil kendali ekonomi terbesar kedua di dunia bersama
perdana menteri Li Keqiang, yang dijadwalkan akan dipilih pada Jumat.

Kepemimpinan partai Xi adalah sumber utama kekuasaan namun titel kepala negara akan meningkatkan peran publik, seperti perjalanan ke luar negeri, dan menandai langkah terakhirnya di China dalam serah terima kekuasaan selama dalam satu dekade.

Penunjukan pemerintah, akan diumumkan setelah upacara koreografi yang sulit dalam sidang Kongres Nasional Rakyat, cap karet parlemen China, di Beijing, yang secara efektif dijamin oleh sikap partainya.

Sejak ia mengendalikan pos puncak di partainya pada November Xi telah berjanji untuk melestarikan supremasi partai yang berkuasa, serta bersumpah untuk meningkatkan mata pencaharian, menerapkan
reformasi ekonomi dan menindak korupsi, yang membuat publik marah.

Secara resmi ia terpilih untuk masa jabatan lima tahun, tetapi pembatasan kejadian luar biasa atau kematian 59 tahun akan memegang posisi tersebut selama satu dekade.

Xi telah menjadi kepala badan tertinggi militer China, Komisi Militer Pusat, dan tidak seperti pendahulunya Hu Jintao, yang pada tahap yang sama dalam transisi sebelum tahun 2003 secara substantial masih dibayangi oleh Jiang Zemin.

"Dalam memori baru tidak ada tokoh yang sebanding memiliki kekuasaan seperti di tangannya (begitu cepat)," kata Willy Lam, seorang ahli politik di Universitas China, Hong Kong.

Pengangkatan presiden membuat dia "supremo tak terbantahkan", katanya.

"Ketika Xi bepergian ke luar negeri dia akan menggunakan titel presiden negara, dan berhak dia untuk menjadi setara dengan presiden dari negara-negara lain."
Xi adalah putra dari salah satu jenderal China yang paling terhormat dan dikenal sebagai "Pangeran", nama yang diberikan untuk hubungan dari generasi pertama pemimpin Komunis China, yang dibesarkan di eselon atas partai yang berkuasa.

Tetapi dia telah mengancam untuk menargetkan tidak hanya serendah "lalat" tetapi juga "harimau" peringkat teratas dalam menumpas korupsi. Dia memperingatkan bahwa korupsi bisa "membunuh partai".

Satu penyelidikan oleh kantor berita Bloomberg AS menemukan bahwa keluarga Xi memiliki ratusan juta dolar dalam bentuk aset, sehingga melemparkan keraguan pada kemampuannya untuk melaksanakan reformasi besar yang mungkin mengancam kepentingan bisnis mereka. Tetapi di sini
tidak ada tuduhan kesalahan tindakan di pihaknya.


antara

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013