FAREHAM, Inggris, 4 Februari 2013 (ANTARA/PRNewswire) --

NATS, penyedia layanan lalu-lintas udara Inggris, hari ini telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Mitsubishi Research Institute (MRI), Jepang.

MoU ini akan membuka banyak kesempatan bagi NATS dan MRI untuk bisa bekerjasama pada berbagai proyek Manajemen Lalu-lintas Udara (ATM). Salah satunya ialah kerjasama dengan Manajemen Arus Lalu-lintas Udara di Jepang dan wilayah Asia Pasifik; serta peningkatan kapasitas dan optimisasi operasi darat di banyak bandara.

Richard Deakin, CEO NATS, dan Etsuo Isobe, Management Executive Officer MRI, telah menandatangani perjanjian dalam pertemuan yang diadakan di Kedutaan Besar Inggris di Tokyo pada hari Senin, 4 Februari.

Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Tim Hitchens, Duta Besar Inggris untuk Jepang.

Bapak Hitchens berkata: "Penerbangan sipil adalah sektor yang sangat penting bagi pemerintah Inggris. Sungguh menggembirakan mengetahui bahwa NATS dan MRI telah menandatangani nota kesepahaman agar mereka dapat bekerja sama dalam menyediakan pelayanan manajemen penerbangan modern kepada proyek bandara, baik di Jepang maupun di luar negeri.

"Kami berharap kesepakatan ini akan berdampak pada terbentuknya kemitraan kuat antara NATS dan MRI, dan kami mengharapkan segala yang terbaik untuk kesuksesan mereka pada proyek yang akan datang."

Bapak Deakin berkomentar: "Ini merupakan kesempatan emas bagi pertumbuhan binis kami di wilayah Timur Jauh, dan MRI adalah mitra yang ideal. Gabungan antara pengetahuan berkelas dunia dan keahlian di bidang manajemen lalu lintas udara yang dimiliki NATS dan pengetahuan pasar Jepang dan Asia yang dimiliki oleh MRI, melahirkan sebuah kombinasi yang menarik dan saya menantikan hasilnya."

Bapak Isobe menambahkan: "Saya percaya kemitraan dengan NATS merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh MRI. Hal ini akan membantu mengkonsolidasikan daya saing domestik kami, seiring adanya gabungan wawasan dan keahlian dari NATS dan MRI yang akan mendukung terciptanya pembangunan lebih banyak lagi di wilayah Asia-Pasifik. Kemitraan ini sungguh luar biasa."

MRI memiliki strategi ATM komprehensif yang mencakup baik proyek jangka panjang maupun jangka pendek di Jepang. Hal ini meliputi juga prakiraan cuaca dan optimisasi pengendalian lalu lintas udara - sektor-sektor di mana NATS memiliki rekam jejak yang luar biasa.

Memorandum ini dibangun berdasarkan periode pertumbuhan internasional yang cepat untuk NATS, yang saat ini tengah beroperasi di 30 negara di enam benua. Selama dua tahun terakhir, NATS telah membantu merancang ulang jalur udara di Singapura dan Hongkong, menambah kapasitas jalur udara di Qatar dan mengamankan kontrak menara pengendali lalu lintas udara, Aena, Spanyol.

Pada saat yang sama, NATS tetap memberikan pelayanan pada 15 bandara terkemuka Inggris, dan tahun lalu menangani 2.2 juta penerbangan melalui jalur udara Inggris.

Tentang NATS

NATS adalah penyedia layanan Manajemen Lalu-lintas Udara (ATM) terkemuka Inggris yang menangani 2,2 juta penerbangan antara tahun 2011 dan 2012, mencakup wilayah Inggris dan timur Utara Atlantik. NATS menyediakan pengendalian lalu-lintas udara melalui pusat-pusatnya yang terletak di Swanswick, Hampshire dan Prestwick, Ayrshire.

NATS juga memasok pelayanan lalu-lintas udara pada 15 bandara terbesar Inggris, yaitu Heathrow, Gatwick, Stansted, Birmingham, Manchester, Edinburgh, dan Glasgow, bersama dengan pelayanan lalu lintas udara di Bandara Gibraltar.

Tentang Mitsubishi Research Institute

MRI adalah firma riset dan konsultan terkemuka di Jepang, yang mempekerjakan sekitar 800 karyawan di Tokyo, Osaka, dan Nagoya.

Dengan memanfaatkan wawasan multi disiplin terpadu, MRI memberikan berbagai pelayanan riset dan konsultasi pada sektor yang sangat luas, dari ekonomi dan industri hingga sosial, energi, lingkungan, ilmu pengetahuan, teknologi, serta informasi teknologi kepada klien pemerintah dan komersial.

http://www.nats.co.uk

Sumber: NATS

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013