Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada jelang akhir pekan menguat, dipimpin sektor barang baku.
IHSG ditutup naik 60,33 poin atau 0,89 persen ke posisi 6.812,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga meningkat 8,82 poin atau 0,94 persen ke posisi 951,18.
"Penguatan dipimpin sektor barang baku dan diikuti oleh keuangan, energi, kesehatan, konsumen primer, dan infrastruktur," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG mulai beranjak dari teritori negatif dan bertahan di zona hijau sampai penutupan bursa saham.
Pilarmas mengungkapkan pelemahan IHSG hingga tengah hari disebabkan oleh tertekannya pasar akan kekhawatiran resesi global menjadi kenyataan, seiring dengan reaksi pelaku pasar atas kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat, masing-masing 50 basis poin (bps).
Ketiga bank sentral tersebut pun masih memberi sinyal kenaikan suku bunga ke depannya. Kenaikan suku bunga tersebut tentunya akan menyebabkan penurunan daya beli dan menekan pertumbuhan ekonomi suatu negara kepada zona resesi.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor berhasil tumbuh dengan yang tertinggi sektor barang baku sebesar 1,53 persen, disusul sektor keuangan 0,92 persen dan sektor kesehatan 0,69 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
IHSG ditutup naik 60,33 poin atau 0,89 persen ke posisi 6.812,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga meningkat 8,82 poin atau 0,94 persen ke posisi 951,18.
"Penguatan dipimpin sektor barang baku dan diikuti oleh keuangan, energi, kesehatan, konsumen primer, dan infrastruktur," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG mulai beranjak dari teritori negatif dan bertahan di zona hijau sampai penutupan bursa saham.
Pilarmas mengungkapkan pelemahan IHSG hingga tengah hari disebabkan oleh tertekannya pasar akan kekhawatiran resesi global menjadi kenyataan, seiring dengan reaksi pelaku pasar atas kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat, masing-masing 50 basis poin (bps).
Ketiga bank sentral tersebut pun masih memberi sinyal kenaikan suku bunga ke depannya. Kenaikan suku bunga tersebut tentunya akan menyebabkan penurunan daya beli dan menekan pertumbuhan ekonomi suatu negara kepada zona resesi.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor berhasil tumbuh dengan yang tertinggi sektor barang baku sebesar 1,53 persen, disusul sektor keuangan 0,92 persen dan sektor kesehatan 0,69 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022