Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan pembukaan lapangan kerja merupakan prioritas bagi BUMN.

"Sejak pandemi lapangan kerja menjadi salah satu isu yang harus kita atasi. BUMN tentu harus hadir di saat masyarakat tengah memerlukan bantuan," ujar Erick Thohir dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Erick meminta BUMN tidak berpuas diri atas sejumlah pencapaian positif, termasuk telah menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 45 juta orang di luar sektor formal, yang meliputi 32,1 juta nasabah Kredit Usaha Rakyat (BRI) BRI, 12,7 juta pekerja sektor UMKM di PNM Mekaar, 439 ribu tenaga kerja penggarap desa hutan, 163.761 petani yang tergabung di Program Makmur, 210 ribu petani program kemitraan PTPN, hingga 270 ribu tenaga kerja informal yang terserap dan tersebar di pembangunan Tol Trans Sumatera, PT Freeport Indonesia, PT Pertamina (Persero), dan PT Bukit Asam.

"Dengan segala sumber daya, saya memiliki keyakinan BUMN dapat berbuat jauh lebih besar daripada apa yang sudah diberikan hari ini," kata Erick Thohir.

Oleh karena itu dia meminta BUMN selalu menempatkan penciptaan lapangan kerja sebagai prioritas dalam setiap proyek bisnis atau program yang hendak digulirkan. Dia menyebut peningkatan lapangan kerja akan memiliki dampak besar pada pergerakan perekonomian Indonesia.

"Selain membuka lapangan kerja dalam setiap proyek atau program, kita secara konsisten juga mengajak anak-anak bangsa untuk bergabung dalam keluarga besar BUMN melalui program rekrutmen bersama BUMN (RBB) batch 2," ujar Erick Thohir.

Program yang sudah berjalan untuk tahun kedua ini menjadi komitmen BUMN dalam menciptakan lapangan kerja. Erick Thohir menilai BUMN sebagai sepertiga kekuatan ekonomi tak hanya berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, melainkan juga memiliki dampak langsung terhadap masyarakat.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan BUMN terus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat baik melalui rekrutmen maupun melalui berbagai program BUMN.

"BUMN terus membuka lapangan pekerjaan. Bukan hanya melalui rekrutmen, juga melalui berbagai program," ujar Erick Thohir seperti dikutip dari akun resmi Instagram-nya @erickthohir di Jakarta, Jumat.

Menurut Erick Thohir, transformasi sebagai sebuah usaha itu harus berkelanjutan. Karena itu, lanjutnya, sejak awal BUMN ada leadership muda.

"Sebenarnya perekrutan BUMN itu bagian dari strategi besar jumlah daripada milenial BUMN yang melek teknologi kita harus dorong sampai 20 persen," kata Erick Thohir,

Erick Thohir juga menambahkan sebenarnya lapangan pekerjaan yang besar program-program BUMN yang lebih besar lagi dari perekrutan ini. Salah satunya PNM Mekaar yakni program ultra mikro, pinjaman ibu-ibu di desa.

"Saat pandemi COVID-19, bertambah nasabahnya 7,1 juta orang, dan yang menarik mereka masing-masing mempekerjakan 1 orang. Berarti ibu-ibu itu saat COVID-19 membuka lapangan kerja sampai 7,1 juta," ujar Erick Thohir.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan program-program dari perusahaan BUMN berperan penting dalam pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas.

Menurut Erick, ketika Kementerian BUMN melakukan konsolidasi transformasi dalam penyelesaian bagaimana solusi untuk UMKM, dengan menggabungkan BRI, Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM, di situlah Kementerian BUMN melihat juga program-program ini bisa mendorong pembukaan lapangan kerja secara masif.

Menteri BUMN Erick Thohir juga mengatakan program-program BUMN harus dekat dengan rakyat dalam rangka penciptaan lapangan kerja dan usahawan muda.

Sebagai solusinya, BUMN memiliki program yang harus dekat dengan rakyat untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan wirausaha muda, seperti Mekaar, Pertashop, dan BRILink.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erick Thohir: Pembukaan lapangan kerja jadi prioritas BUMN

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022