Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan naik di tengah ekspektasi pelonggaran kebijakan pengendalian COVID-19 di China.
Rupiah ditutup menguat 38 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp15.583 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.621 per dolar AS.
"Rupiah menguat oleh melemahnya dolar AS dan sentimen risk-on yang dipicu oleh harapan pelonggaran pengetatan COVID-19 di China," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan bahwa pergeseran China dalam kebijakan COVID-19 akan memungkinkan ekonomi negara tersebut meningkat. Hal itu disampaikan Keqiang sehari setelah pertemuan partai tingkat atas berjanji untuk fokus pada stabilisasi pertumbuhan sambil mengoptimalkan langkah-langkah pandemi.
Dari domestik, pertumbuhan penjualan eceran secara bulanan mengalami peningkatan dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh sebesar 2,3 persen (mtm) pada Oktober 2022, membaik dari bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 1,8 persen (mtm).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Rupiah ditutup menguat 38 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp15.583 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.621 per dolar AS.
"Rupiah menguat oleh melemahnya dolar AS dan sentimen risk-on yang dipicu oleh harapan pelonggaran pengetatan COVID-19 di China," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan bahwa pergeseran China dalam kebijakan COVID-19 akan memungkinkan ekonomi negara tersebut meningkat. Hal itu disampaikan Keqiang sehari setelah pertemuan partai tingkat atas berjanji untuk fokus pada stabilisasi pertumbuhan sambil mengoptimalkan langkah-langkah pandemi.
Dari domestik, pertumbuhan penjualan eceran secara bulanan mengalami peningkatan dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh sebesar 2,3 persen (mtm) pada Oktober 2022, membaik dari bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 1,8 persen (mtm).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022