Presiden Joko Widodo meninjau rumah contoh yang tahan gempa di Yonif Raider 300, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, Jokowi menyebutkan dua skema pembangunan rumah tersebut.
"Ada dua skema; yang pertama, kalau memang yang punya rumah itu mampu, dia bisa mengerjakan sendiri dan didampingi supaya rumah yang diperbaiki tetap tahan gempa; yang kedua, kalau ingin menyerahkan kepada Pemerintah, nanti ada TNI dan pihak ketiga, ada rumah contoh. Beberapa rumah contoh sudah dibangun dan nanti yang akan dilihat di Yonif 300 Raider," kata Jokowi di Cianjur, Jawa Barat, Kamis.
Rumah contoh tersebut memiliki spesifikasi berupa fondasi batu kali dengan struktur baja CNP yang dibungkus mortar. Dinding rumah tersebut menggunakan bata ringan yang diaci dan dicat, sedangkan kusen dan rangka atapnya memakai baja ringan.
Rumah tahan gempa serupa juga pernah dibangun sebagai hunian tetap (huntap) korban gempa di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menjelaskan rumah tahan gempa itu merupakan salah satu skema untuk perbaikan rumah warga terdampak gempa Cianjur.
Dia mengatakan pencairan bantuan bagi perbaikan rumah warga yang rusak akibat gempa Cianjur akan terbagi dalam lima tahap. Ia pun berharap seluruh rumah warga sudah selesai diperbaiki pada Juni-Juli 2023.
"Kami perkirakan sampai lima tahap ini, secara terus-menerus kami akan data sampai betul-betul by name by address jelas. Ini anggarannya akan terus kami ajukan ke Kementerian Keuangan untuk diberikan ke masyarakat," kata Suharyanto.
BNPB sudah membuat jadwal pelaksanaan rehabilitasi rumah terdampak gempa untuk masyarakat.
"Harapan kami, di Juni atau Juli 2023 ini, semuanya sudah selesai diperbaiki," ujarnya.
Selain Suharyanto, turut mendampingi Jokowi dalam peninjauan tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.
TNI-Polri Bantu Pembersihan
Presiden Joko Widodo meminta TNI dan Polri untuk membantu pembersihan puing-puing rumah warga yang rusak akibat gempa bumi Cianjur.
Arahan tersebut disampaikan langsung Presiden Jokowi kepada Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana di Posko Gempa Cianjur desa Cibulakan, kecamatan Cugenang, kabupaten Cianjur, provinsi Jawa Barat.
"Saya minta TNI, Polri mulai digerakkan untuk membersihkan (kawasan ini, Cugenang). Di lapangan harus mulai menggerakkan masyarakat untuk membantu membersihkan. Jadi nanti seminggu lagi ke sini diharapkan sudah mulai bersih dan sudah mulai ada kegiatan membangun rumah," kata Presiden Jokowi di Desa Cibulakan, Kabupaten Cianjur, Kamis.
"Siap, laksanakan, Bapak Presiden," ujar Pangdam dan Kapolda.
Sebelumnya, saat memberikan bantuan stimulan untuk perbaikan rumah warga terdampak gempa Cianjur di Yonif Raider 300, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur, Presiden Jokowi juga mendorong masyarakat agar segera memulai proses rekonstruksi rumahnya yang rusak.
Menurut Presiden, warga bisa memulainya dengan membersihkan puing-puing rumahnya dan bisa dibantu TNI-Polri jika dibutuhkan.
"Kita bersama-sama segera membersihkan rumah kita masing-masing, memulai, dan nanti akan dibantu oleh TNI dan Polri, dibantu pembersihannya, dibantu pembangunannya. Kalau memang diperlukan TNI dan Polri siap," ungkap Presiden.
Sebelum memasuki mobil, Presiden menyampaikan pesan kepada warga bahwa pemerintah memberikan bantuan untuk pembangunan rumah warga terdampak gempa.
"Untuk yang rusak berat, pemerintah akan memberikan bantuan Rp60 juta. Untuk yang rusak sedang Rp30 juta, Rp15 juta untuk rumah rusak ringan," tambah Presiden.
"Terima kasih, Pak," jawab seorang warga dengan menggunakan pengeras suara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi tinjau rumah contoh tahan gempa di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, Jokowi menyebutkan dua skema pembangunan rumah tersebut.
"Ada dua skema; yang pertama, kalau memang yang punya rumah itu mampu, dia bisa mengerjakan sendiri dan didampingi supaya rumah yang diperbaiki tetap tahan gempa; yang kedua, kalau ingin menyerahkan kepada Pemerintah, nanti ada TNI dan pihak ketiga, ada rumah contoh. Beberapa rumah contoh sudah dibangun dan nanti yang akan dilihat di Yonif 300 Raider," kata Jokowi di Cianjur, Jawa Barat, Kamis.
Rumah contoh tersebut memiliki spesifikasi berupa fondasi batu kali dengan struktur baja CNP yang dibungkus mortar. Dinding rumah tersebut menggunakan bata ringan yang diaci dan dicat, sedangkan kusen dan rangka atapnya memakai baja ringan.
Rumah tahan gempa serupa juga pernah dibangun sebagai hunian tetap (huntap) korban gempa di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menjelaskan rumah tahan gempa itu merupakan salah satu skema untuk perbaikan rumah warga terdampak gempa Cianjur.
Dia mengatakan pencairan bantuan bagi perbaikan rumah warga yang rusak akibat gempa Cianjur akan terbagi dalam lima tahap. Ia pun berharap seluruh rumah warga sudah selesai diperbaiki pada Juni-Juli 2023.
"Kami perkirakan sampai lima tahap ini, secara terus-menerus kami akan data sampai betul-betul by name by address jelas. Ini anggarannya akan terus kami ajukan ke Kementerian Keuangan untuk diberikan ke masyarakat," kata Suharyanto.
BNPB sudah membuat jadwal pelaksanaan rehabilitasi rumah terdampak gempa untuk masyarakat.
"Harapan kami, di Juni atau Juli 2023 ini, semuanya sudah selesai diperbaiki," ujarnya.
Selain Suharyanto, turut mendampingi Jokowi dalam peninjauan tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.
TNI-Polri Bantu Pembersihan
Presiden Joko Widodo meminta TNI dan Polri untuk membantu pembersihan puing-puing rumah warga yang rusak akibat gempa bumi Cianjur.
Arahan tersebut disampaikan langsung Presiden Jokowi kepada Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana di Posko Gempa Cianjur desa Cibulakan, kecamatan Cugenang, kabupaten Cianjur, provinsi Jawa Barat.
"Saya minta TNI, Polri mulai digerakkan untuk membersihkan (kawasan ini, Cugenang). Di lapangan harus mulai menggerakkan masyarakat untuk membantu membersihkan. Jadi nanti seminggu lagi ke sini diharapkan sudah mulai bersih dan sudah mulai ada kegiatan membangun rumah," kata Presiden Jokowi di Desa Cibulakan, Kabupaten Cianjur, Kamis.
"Siap, laksanakan, Bapak Presiden," ujar Pangdam dan Kapolda.
Sebelumnya, saat memberikan bantuan stimulan untuk perbaikan rumah warga terdampak gempa Cianjur di Yonif Raider 300, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur, Presiden Jokowi juga mendorong masyarakat agar segera memulai proses rekonstruksi rumahnya yang rusak.
Menurut Presiden, warga bisa memulainya dengan membersihkan puing-puing rumahnya dan bisa dibantu TNI-Polri jika dibutuhkan.
"Kita bersama-sama segera membersihkan rumah kita masing-masing, memulai, dan nanti akan dibantu oleh TNI dan Polri, dibantu pembersihannya, dibantu pembangunannya. Kalau memang diperlukan TNI dan Polri siap," ungkap Presiden.
Sebelum memasuki mobil, Presiden menyampaikan pesan kepada warga bahwa pemerintah memberikan bantuan untuk pembangunan rumah warga terdampak gempa.
"Untuk yang rusak berat, pemerintah akan memberikan bantuan Rp60 juta. Untuk yang rusak sedang Rp30 juta, Rp15 juta untuk rumah rusak ringan," tambah Presiden.
"Terima kasih, Pak," jawab seorang warga dengan menggunakan pengeras suara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi tinjau rumah contoh tahan gempa di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022