Pemkab Garut, Provinsi Jawa Barat, menyalurkan dana subsidi bagi 250 perajin tahu dan tempe yang masing-masing menerima Rp3 juta untuk meringankan pembelian kacang kedelai impor, sehingga bisa terus berproduksi memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Sudah diberikan kepada 250 perajin tempe sebesar Rp3 juta per perajin," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut Nia Gania Karyana di Garut, Jawa Barat, Senin.

Ia menuturkan pemerintah daerah langsung melakukan upaya untuk membantu perajin tahu dan tempe di Garut yang mengeluhkan kenaikan harga bahan baku kedelai impor.

Pemerintah daerah, kata Gania, selanjutnya mengucurkan anggaran untuk membantu pelaku usaha tahu tempe tersebut dengan mengalokasikan dana subsidi sebesar Rp750 juta.

Selain bantuan subsidi usaha, kata dia, pemerintah daerah juga akan menyiapkan program pembinaan terkait pendidikan dan pelatihan usaha maupun pengelolaan usahanya agar lebih maju dan berkembang.

"Akan dilanjutkan pembinaan setelah pascapemberian bantuan agar ke depan mereka bisa lebih mempersiapkan lagi, disusun konsepnya, bisa permodalan lanjutan, diklat dan lain-lain," katanya.

Ia berharap bantuan yang dikucurkan dari APBD Garut tahun 2022 itu bisa memberikan manfaat bagi pelaku usaha untuk digunakan membeli bahan baku kedelai atau biaya lainnya untuk operasional usaha.
Adanya program bantuan dana maupun pelatihan usaha, kata dia, bisa memberikan manfaat bagi pelaku usaha yang akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat di Garut.

"Harapannya dapat meningkatkan ekonomi para perajin, dan pendapatan pengrajin tahu dan tempe," kata Gania.

Ia menambahkan bantuan subsidi usaha itu diberikan kepada perajin yang tergabung dalam paguyuban atau kelompok usaha tahu dan tempe di Garut.

Bantuan itu ditransfer langsung dari pemerintah daerah kepada pemilik usaha tahu tempe yang selanjutnya dapat digunakan untuk kegiatan usaha.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022