Paguyuban Bandung Raya Kota Batam menggelar shalat gaib dan penggalangan dana untuk korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Salah satu pengurus Paguyuban Bandung Raya Kota Batam Usep di Batam, Jumat mengatakan, shalat gaib dilaksanakan usai menunaikan Shalat Jumat.
“Tadi kami sudah melaksanakan shalat gaib usai shalat Jumat di beberapa masjid,” ujar Usep.
Usep menyebutkan, shalat gaib itu dilakukan tidak hanya oleh anggota Bandung Raya, tetapi juga oleh paguyuban Pasundan Kota Batam serta beberapa orang dari Paguyuban Sunda lainnya.
“Kami bersama-sama tadi melakukan shalat gaib untuk keluarga-keluarga kita yang menjadi korban gempa di Cianjur,” katanya.
Selain shalat gaib, Usep mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan penggalangan dana di beberapa persimpangan jalan yang ada di Kota Batam.
“Alhamdulillah sudah terkumpul sekitar Rp30 juta lebih,” ucapnya.
Uang tersebut kata Usep, nantinya akan dikirimkan ke rekannya yang ada di Bandung untuk kemudian disalurkan ke korban gempa.
“Nanti dari uang yang terkumpul itu, teman-teman kami yang ada di Bandung akan membelikan kebutuhan yang diperlukan untuk korban gempa, seperti tenda, makanan dan lain-lain,” ucapnya.
Dengan bantuan itu, Usep berharap dapat sedikit meringankan beban dari korban gempa itu.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengadakan Pusat Informasi Koordinasi Data Bencana Cianjur atau yang disingkat "Piso Dapur" guna menginformasikan proses penanganan setelah gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Menurutnya "Piso Dapur" itu berjalan mulai Sabtu (26/11), atau hari keenam setelah gempa Cianjur. Adapun nama layanan informasi itu disingkat "Piso Dapur" agar mudah diingat oleh masyarakat.
Baca juga: Gubernur Jabar: 5 penghadang bantuan korban gempa ditangkap
"Dan nanti bisa dilihat di situ juga, datanya, foto, termasuk bantuan logistik berlebih apa kekurangan apa," kata Ridwan Kamil di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat.
Ridwan Kamil mengatakan layanan informasi itu nantinya berbentuk peta yang ditampilkan secara digital. Kemudian di peta "Piso Dapur" itu, kata dia, ada simbol-simbol yang menunjukkan informasi di lapangan.
"Nanti muncul, kalau warna yang masih berbentuk laporan, kalau kuning sudah ada yang bertindak, kalau hijau berarti sudah terkirim," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022