ANTARAJAWABARAT.com, 4/2 - Korban banjir di kawasan Kelurahan Paminggir, Garut Kota, Jawa Barat, membutuhkan bantuan air bersih untuk membersihkan lingkungan permukiman dan perabotan yang kotor berlumpur akibat terendam banjir luapan sungai, Minggu (3/2).

"Tidak ada air bersih, warga di sini bingung membersihkan barang, pakaian dan rumah yang kotor," kata salah seorang korban banjir Rustandi (35), warga Kampung Cipeujeuh, Kecamatan Garut Kota, Senin.

Ia mengatakan, sumur sebagai sumber air bersih bagi warga sudah kotor tercemar air banjir sehingga hanya digunakan untuk membersihkan lantai rumah.

Ia berharap pemerintah daerah menyediakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga korban banjir.

"Air bersih itu penting untuk masak, minum, karena yang biasanya pakai air sumur sekarang sudah tidak bisa karena kotor," katanya.

Selain mengharapkan bantuan air bersih, warga di Kampung itu juga meminta bantuan makanan dan bantuan tenaga membereskan dan membersihkan barang dan rumah yang kotor.

Warga yang dekat dengan aliran Sungai Cipeujeuh itu mengaku hingga, Senin siang belum dapat bantuan makanan dari pemerintah daerah.

"Bantuan makanan belum ada, baru tadi malam saja dua bungkus mie, sekarang belum ada," kata salah seorang korban banjir di Cipeujeuh, Reni (40) yang dibenarkan ibu rumah tangga lainnya.

Korban banjir lainnya, Ayat (45) warga Kelurahan Haurpanggung, Tarogong Kidul, mengaku bantuan makanan atau lainnya dari pemerintah belum ada.

Ia bersama keluarganya belum memikirkan bantuan karena masih disibukkan membersihkan rumah, pakaian dan perabotan lainnya yang kotor terkena lumpur.

"Barang yang ada dalam rumah semua kotor, kasur juga kebanjiran, banjir sekarang besar sekali, beda dengan tahun sebelumnya," katanya.

Banjir yang terjadi akibat luapan sungai di daerah itu merendam ratusan rumah tersebar di Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, dan Cilawu.***4***

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013