Wireless Engineer Huawei Indonesia Chandra Gunawan mengatakan Base Transceiver Station (BTS) dapat bertahan setidaknya empat jam ketika tidak mendapatkan aliran listrik saat bencana alam melanda, contohnya seperti gempa di Cianjur, baru-baru ini.

"Kira-kira bertahan sekitar sampai empat jam. Hal ini dikarenakan BTS akan di-support dengan backup baterai. Setelah habis (daya baterainya), maka tidak ada aliran listrik, dan mati. Ketika mati, baru nanti kita menggunakan genset (untuk memberikan daya)," kata Chandra di Jakarta, Rabu (23/11).

Lebih lanjut, BTS sendiri merupakan instrumen vital dalam jaringan seluler yang berguna sebagai penghubung antara jaringan sebuah telekomunikasi seluler dengan peranti komunikasi.

Masih soal gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11), sejumlah layanan telekomunikasi lainnya serta pemerintah juga terus memastikan dan memantau pemulihan layanan telekomunikasi oleh operator telekomunikasi seluler di wilayah terdampak gempa bumi berkekuatan M 5,6 tersebut.

Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail menjelaskan hingga Selasa (22/11) pukul 17.00 WIB, berdasarkan pemantauan dari 1.172 site BTS layanan telekomunikasi seluler di Cianjur dan Sukabumi, hanya terdapat 15 site yang belum bisa melayani kebutuhan masyarakat.

 

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022